TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama sedang merencanakan membangun pangkalan militer baru di Propinsi Anbar, Irak, serta mengirimkan instruktur dan penasihat militer ke Negeri 1001 Malam.
Menurut keterangan pejabat AS yang tak bersedia menyebutkan namanya, Selasa, 9 Juni 2015, penguatan militer Irak tersebut terkait dengan kian meningkatnya ancaman militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Dia menjelaskan, Presiden Obama dapat memberikan persetujuan final pada Rabu, 10 Juni 2015, guna meningkatkan jumlah pasukan AS di Irak. "Ini bagian dari strategi pertama guna menggagalkan upaya pemberontak menguasai Propinsi Anbar."
Menurutnya, kehadiran militer AS diharapkan dapat membantu rencana pasukan Irak mengusir dan merebut kembali Ramadi yang telah dikuasai oleh milian ISIS. Namun berbagai kritik menyebutkan bahwa kekuatan 3.100 kontingen militer AS terdiri dari instruktur dan penasihat diangggap jauh dari cukup.
Pejabat lain yang juga tak bersedia diketahui identitasnya itu mengatakan, Presiden Obama tetap diharapkan tidak mengirimkan pasukan kombatan atau bahkan dekat dengan garis depan peperangan.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN