Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Alasan Kaum Muda Nahdliyin Madura Tolak Munas NU

image-gnews
REUTERS/Supri
REUTERS/Supri
Iklan

TEMPO.CO, Bangkalan - Kaum Muda Nahdliyin (Kauman) Madura Raya menolak pelaksanaan Musyawarah Nasional Nahdlatul Ulama (Munas NU) yang akan digelar di Jakarta pada 14-15 Juni 2015 mendatang. Koordinator Kauman Madura Raya, Rusman Hadi mengatakan sikap penolakan itu setelah Kaum Muda NU se-Madura menggelar rapat konsolidasi di Kabupaten Sumenep.

Hasilnya, "kami menolak Munas NU karena kental nuansa politik," kata Rusman, saat diminta konfirmasi, Kamis, 11 Juni 2015.

Menurut Rusman, kentalnya nuansa politik itu terlihat dari agenda Munas NU yang hendak memaksakan pemberlakukan sistem pemilihan Rais Amm dengan musyawarah mufakat atau Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA). "Sistem AHWA atau formatur itu cenderung dipaksakan, padahal banyak pengurus cabang dan wilayah NU di Indonesia yang menolak AHWA," ujar dia.

Jika sistem itu dipaksakan, Rusman menilai, justru akan membuka celah terjadi perpecahan pengurus pasca dilakukan pemilihan pengurus Tanfiddiyah dan Rais Am. "Rawan perpecahan karena sistem itu banyak ditolak pengurus NU di daerah," kata dia.

Salah satu kader muda NU Kabupaten Sumenep, Abdul Hadi menambahkan alasan para kiai sepuh mengusulkan sistem formatur adalah untuk meminimalisasi politik uang dalam pemilihan Rais Am. Alasan ini, kata dia, membuat pengurus NU di daerah tersinggung karena secara tidak langsung melabeli pengurus NU di daerah 'rakus' uang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apalagi, Hadi melanjutkan, dampak negatif dari sistem formatur adalah menimbulkan kesan bahwa NU hanyalah milik segelintir elitis PBNU di Jakarta. "PBNU tidak boleh abai terhadap aspirasi dibawah," ungkap dia.

Sebelumnya, Katib Am Syuriah PBNU KH Malik Madani mengakui bahwa Munas NU kali ini digelar setelah sosialisasi sistem pemilihan AHWA atau formatur gagal karena mendapat penolakan. ”Makanya PBNU akan mengadakan Munas lagi untuk ketiga kalinya,” kata KH Malik Madani.

Penolakan itu terjadi, pada tiga acara Pra Muktamar NU yang digelar di Lombok Nusa Tenggara Barat, Makassar Sulawesi Selatan, dan Medan Sumatera Utara, mayoritas pengurus wilayah dan pengurus cabang NU yang hadir sepakat molak sistem AHWA.

MUSTHOFA BISRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kembali Jadi Ketua Umum DPP Mapancas, Pilar Saga Ichsan Janji tak Hanya Fokus di Jakarta

3 Oktober 2023

Kembali Jadi Ketua Umum DPP Mapancas, Pilar Saga Ichsan Janji tak Hanya Fokus di Jakarta

Mapancas harus terus eksis secara organisasi dan memberikan manfaat untuk masyarakat


Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.


Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) dan Ketua DPP PKB Yusuf Chudlori (kiri) berbincang dalam rapat pleno Pemenangan Pilpres dan Pileg  2024 di gedung DPP PKB, Jakarta, Senin, 19 Juni 2023. Rapat pleno DPP PKB tersebut memutuskan Muhaimin Iskandar tidak boleh memberikan keterangan apa pun atau berbicara terkait dengan Pilpres 2024 dan memutuskan untuk tetap maju menjadi Capres atau Cawapres 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.


Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Para kiai muda dan gus se-Jawa berikrar untuk memberdayakan NU di depan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada acara bertajuk
Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas


Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.


Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.


Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...


Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.


Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Rais Syuriyah PCINU, Ahmad Syaifuddin Zuhri. Foto : Youtube
Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.


Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mendatangi kantor PBNU dan bertemu dengan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf di Jakarta, 18 Oktober 2022. Foto: Instagram/Heru Budi Hartono
Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.