TEMPO.CO, Solo - Dokter umum Puskesmas Banyanyar, Krisnandar Fredyanto, mengatakan penarik becak di pernikahan Gibran Rakabuming Raka-Selvi Ananda, Sutarmin alias Tarmin, sudah meninggal saat dibawa ke puskesmas. Hasil pemeriksaan luar tidak menunjukkan luka yang menyebabkan Tarmin meninggal.
"Luka di kepala tidak fatal karena hanya sampai kedalaman setengah sentimeter. Penyebab meninggalnya bukan luka di kepala," kata Krisnandar, Kamis, 11 Juni 2015.
Jenazah Tarmin tiba di puskesmas pukul 11.00 WIB dan dinyatakan meninggal setelah dilakukan visum luar. "Saat datang, tubuh korban sudah mulai membeku, nadi tidak teraba, nafas tidak ada," kata Krisnandar.
Belum pasti apa yang menyebabkan meninggalnya pengayuh becak tersebut. Setelah pemeriksaan, jenazah dibawa menuju Rumah Sakit Umum Daerah Mawardi untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Tarmin meregang nyawa saat menjadi penarik becak tamu pernikahan Gibran dengan Selvi Ananda. Sempat jatuh di selokan yang berada di timur Lapangan Banyuanyar yang menjadi lokasi parkir tamu, Tarmin terlihat sempoyongan.
Karsidi, penarik becak yang berada di dekat Tarmin terjatuh, langsung memberikan pertolongan. Dibantu petugas pengendali masyarakat yang berada tidak jauh, pertolongan pertama dilakukan dengan menekan dada berulang-ulang karena detak jantung tidak terasa.
Pendarahan juga terlihat dari bagian belakang kepala. Tarmin kemudian dilarikan ke puskesmas Banyuanyar yang berada tidak jauh dari lokasi. Tarmin dinyatakan meninggal saat diperiksa dokter di puskesmas.
VENANTIA MELINDA