Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

80 Persen Nelayan Maluku Utara Hidup Miskin

image-gnews
Nelayan berada di atas perahunya saat melaut di sekitar perairan pantai utara, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (3/4). ANTARA/Dedhez Anggara
Nelayan berada di atas perahunya saat melaut di sekitar perairan pantai utara, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (3/4). ANTARA/Dedhez Anggara
Iklan

TEMPO.CO, Ternate -- Dinas Perikanan dan Kelautan Maluku Utara memprediksi 80 persen nelayan lokal masih hidup di bawah garis kemiskinan. Asumsi itu didasarkan pada hasil monitoring lapangan pada tahun lalu.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Maluku Utara Buyung Rajilun mengatakan, kelompok nelayan di Maluku Utara yang masih hidup amat miskin ini mengantungkan hidupnya pada alat tangkap milik nelayan lain. Sesuai hasil monitoring di lapangan 20 persen nelayan yang hidup mapan merupakan kelompok yang sudah melakukan usaha untuk komoditas ikan bernilai ekonomis tinggi seperti tuna, cakalang, kerapu dan rumput laut.

"Pendapatan rata-rata kelompok nelayan ini setiap bulan antara Rp 3-4 juta rupiah per bulan. Karenanya jika dibandingkan dengan nelayan pada komoditas lain, kelompok nelayan ini lebih lebih sejahtera,"kata Buyung kepada Tempo Jumat 12 Juni 2015.

Menurut Buyung, dari indeks tingkat kesejahteraan nelayan Maluku Utara tahun 2014 yang diukur dari nilai tukar nelayan (NTN) diketahui nilai tukar nelayan Maluku Utara masih pada skala 100,27. Hal itu menunjukan bahwa capaian kesejahteraan nelayan masih belum mencukupi atau dibawah rata-rata.

"Seharusnya nilai tukar nelayan di atas 100, jika nilai tukar nelayan Maluku Utara masih mencapai angka 100 itu menggambarkan rata-rata pendapatan nelayan sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk beban operasional penangkapan," ujar Buyung.

Dari skala 100,27, kelebihan yang menjadi pendapatan nelayan Maluku Utara 0,27. Dengan demikian angka itu jelas memperlihatkan pendapatan nelayan Maluku Utara rata-rata hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup keseharian seperti biaya makan keluarga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Buyung, menjelaskan, kondisi kecilnya nilai tukar nelayan di Maluku Utara umumnya dikarenakan faktor tingginya bahan kebutuhan pokok, harga bahan bakar minyak, dan kurang dukungan pasar serta sarana infastruktur perikanan.

Oleh sebab itu, pemerintah provinsi Maluku Utara mendorong peningkatan kapasitas usaha serta restrukturisasi usaha perikanan diarahkan pada kegiatan usaha perikanan bernilai ekonomi tinggi.

"Upaya ini kami lakukan dengan cara melakukan pembinaan tentang cara penanganan ikan dengan baik serta cara budidaya ikan yang lebih baik. Harapan kami langkah ini bisa mendorong nelayan Maluku Utara hidup layak

BUDHY NURGIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

1 hari lalu

Beberapa nelayan Natuna yang ditangkap di Malaysia. Foto Istimewa
Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.


Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

1 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.


Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

5 hari lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.


Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

6 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.


Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

12 hari lalu

Direktur Walhi Jawa Tengah Fahmi Bastian. Foto dok.: Walhi
Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.


Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

16 hari lalu

Ilustrasi nelayan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.


Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

24 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Pertemuan Nasional Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial di Kantor KKP, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

34 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

36 hari lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.


Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

36 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.