TEMPO.CO, Tangerang - Sebanyak 284 calon kepala desa hari ini, Minggu, 14 Juni 2015, bertarung berebut suara dalam pemilihan kepala desa serentak di 77 desa di Kabupaten Tangerang.
"Harapan kami, para calon kepala desa bisa sportif, sehingga pilkades ini berjalan lancar dan aman," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tangerang Banteng Indarto kepada Tempo. Setiap desa memiliki calon kades dua-lima kandidat. Waktu pencoblosan serentak dilakukan mulai pukul 07.00 sampai 13.00.
Baca Juga:
Banteng berujar, sejumlah desa yang rawan ricuh telah dijaga petugas gabungan dari Polri, TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tangerang. Dia menuturkan desa rawan ricuh dengan ciri paling banyak jumlah pemilih dan jumlah calon lebih dari tiga orang. "Seperti Suradita, Kecamatan Cisauk, pemilihnya banyak. TPS-nya sampai sembilan," ucap Banteng, yang melakukan pemantauan langsung pilkades di Suradita.
Kepala Kepolisian Resor Kota Tangerang Ajun Komisaris Besar Irman Sugema mengatakan pengamanan berlipat dilakukan untuk pilkades serentak ini. Sebanyak 2.500 personel gabungan diturunkan. Jumlah itu terdiri atas 1.877 personel Polri (877 personel Polres Kota Tangerang dan 1.000 personel BKO Kepolisian Daerah Jawa Barat), 333 anggota TNI, 344 personel Satpol PP Kabupaten Tangerang, serta 385 orang dari panitia pengawas pilkades.
Kekuatan pengamanan, tutur Irman, difokuskan pada 15 desa yang telah dipetakan sebagai desa rawan konflik pilkades. Di antaranya Desa Bojong, Cibadak, dan Cisauk. "Desa yang dianggap rawan adalah yang jumlah pemilihnya banyak," katanya.
Selain di desa yang dianggap rawan, petugas juga bakal disiagakan di tiap tempat pemungutan suara (TPS).
JONIANSYAH