TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meresmikan Alun-alun Ujungberung yang terletak di wilayah timur Bandung. Ridwan Kamil mengatakan, salah satu tujuan pembangunan alun-alun baru untuk memecah kemacetan di pusat Kota Bandung.
"Ini taman pertama di kawasan Bandung Timur. Jadi warga di sini tidak perlu mengunjungi Alun-alun Bandung, cukup di sini saja," ujar Ridwan Kamil, saat ditemui di Alun-alun Ujungberung, Jalan A.H Nasution, Bandung, Minggu 14 Juni 2015.
Sejauh ini Ridwan membangun taman tematik di pusat Kota Bandung saja. Sehingga, warga Bandung Timur mesti menempuh jarak beberapa kilometer untuk menikmati taman.
Karena itu, Ridwan meminta budayawan Bandung untuk meramaikan alun-alun yang dibangun sejak Januari 2015. Alun-alun ini memang memiliki ciri khas berupa panggung yang cukup untuk 600 sampai 700 orang.
Lokasi baru ini didesain berdasarkan karakter warga Bandung Timur yang sarat akan kesenian. Selain budaya lokal seperti kesenian debus dan Benjang, Ujungberung pun terkenal setelah menjadi pusat industri musik beraliran keras di Indonesia. Band cadas asal Ujungberung antara lain Burgerkill dan Jasad.
Ridwan Kamil mengaku sebenarnya alun-alun ini belum selesai dibangun. "Baru 95 persen lagi. Di belakang panggung akan kami pasang tulisan 'Alun-alun Ujungberung' berukuran raksasa," kata dia. Tak hanya itu, di sekitar alun-alun ini pun belum dipasangi lampu.
Di Bandung Timur, Pemkot Bandung kedepannya akan membuat dua taman. Di antaranya Taman Militer yang terletak di komplek perumahan Zipur, dan Taman Dinosaurus di Kompleks Perkantorann Pekerjaan Umum.
Alun-alun Ujungberung ini memiliki luas sekitar 4.200 meter. Di sebelah timur lokasi ini terdapat panggung yang memanjang dari ujung ke ujung. Sejumlah tiang bendera ditanamkan di sana. Pemkot Bandung memasang bendera merah-putih dan bendera Kota Bandung.
Di sebelah barat, tepatnya bersampingan dengan jalan raya, terdapat kolam ikan yang memanjang. "Jadi warga Bandung kalau stress bisa mejeng di sini," ujar Ridwan Kamil. Di sudut alun-alun itu terdapat pos pantau yang dibangun dari material kayu.
Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan, Arief Prasetya, mengatakan alun-alun ini akan didatangi minimal oleh 300 warga setiap harinya. Adapun sejauh ini, Alun-alun Bandung didatangi oleh ribuan warga setelah Pemkot membenahi kawasan tersebut. "Kami belum hitung warga yang mengunungi Alun-alun Bandung. Yang pasti tiga kali lipat lebih banyak dari sebelumnya," ujar Arief.
Dia meyakini Alun-alun Ujungberung dapat mengurangi kemacetan di pusat Kota Bandung. Sebab, sejumlah titik macet di Bandung aman dari warga Bandung Timur yang hendak menikmati taman.
PERSIANA GALIH