TEMPO.CO , Subang:Sejumlah jembatan layang yang melintasi jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang ada di wilayah Subang, Jawa Barat, sejak berlangsungnya sosialisasi jalan tol terpanjang di Indonesia itu, menjadi lokasi favorit baru untuk nongkrong dan foto selfie.
Di jembatan penyeberangan Desa Karang Mukti, Kecamatan Cipeundeuy, misalnya, sejak pagi hingga sore, kalangan orang tua, muda dan anak-anak silih berganti mendatangi jembatan penyeberangan yang diberi pengaman pagar dan ram kawat baja itu.
"Rame ya, pemandangan sunset-nya juga indah," kata Indri, seorang ibu yang membawa serta anak perempuannya 'mengintip; keramaian jalan tol Cipali pasca diresmikan pengoperasiannya oleh presiden Joko Widodo, Sabtu, 13 Juni 2105.
Hal serupa juga tampak di jembatan penyeberangan Desa Balingbing. "Saban sore kami nangkring di sini (jembatan penyeberangan)," kata Aprilia. Ia menaksir, saat bulan puasa jembatan penyeberangan akan menjadi tempat favorit ajang ngabuburit.
"Nongkrong sambil foto selfie, waktu nggak terasa cepat senja," Indera, anak remaja lainnya menimpali. Melihat arus kendaraan dan jalan berbeton di atas jembatan sambil melihat matahari terbenam menjadi alasan utama anak-anak remaja nongkrong di atas jembatan layang tol Balingbing.
Indri mengaku tertarik buat menjajal jalan tol sepanjang 116,75 kilometer dengan nilai investasi Rp 13,7 triliun yang bakal menjadi ruas jalan tol dengan tarif termahal di Indonesia itu. "Kalau gratis mah saya mau nyoba," ujar Indri sambil tersenyum.
PT.Lintas Marga Sedaya selaku pengelola jalan tol Cipali yang diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Joko Widodo, Sabtu, 13 Juni 2105 itu, menggratiskan tarif selama sepekan sosialisasi.
Setelah masa sosialisasi lewat, tarif tol Cipali akan mulai diberlakukan dengan tarif Rp 832 per kilometer buat jenis kendaraan golongan 1 atau Rp 96 ribu untuk trayek Cikopo-Palimanan. Tetapi, 10 hari menjelang dan 7 hari pasca lebaran, pengelola akan memberlakukan diskon tarif 25 hingga 35 persen.
NANANG SUTISNA