Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyakit White Feces Disease Pengaruhi Jumlah Ekspor Udang

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Sebuah gambar kepiting tuna berwarna merah, sekilas terlihat sangat mirip dengan udang. Tidak diketahui mengapa ribuan binatang laut tersebut dapat terdampar disana. California, 14 Juni 2015. AP/Cindy Yamanaka
Sebuah gambar kepiting tuna berwarna merah, sekilas terlihat sangat mirip dengan udang. Tidak diketahui mengapa ribuan binatang laut tersebut dapat terdampar disana. California, 14 Juni 2015. AP/Cindy Yamanaka
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Turunnya ekspor komoditas udang Jawa Timur pada Mei ditengarai sebagai dampak mulai terjangkitnya pertambakan provinsi tersebut dengan penyakit white feces disease (WFD), yang diduga ditularkan dari Provinsi Lampung.

Ketua Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) Johan Suryadarma menjelaskan penyakit udang yang telah lebih dahulu menjangkit Thailand itu telah menyerang tambak di kawasan Banyuwangi dan kabupaten lain di Jatim.

Penyakit WFD tersebut, lanjutnya, telah menyebabkan penurunan permintaan udang dari Jepang dan Eropa. Harga komoditas kelautan unggulan Jawa Timur itu pun terus mengalami tren penurunan.

“Harga udang ukuran 60 cm, pada April masih Rp65.000/kg, tapi sekarang sudah turun menjadi Rp53.000/kg. Padahal, tahun lalu, harga udang ukuran yang sama bisa menembus Rp90.000/kg,” jelasnya, Selasa, 16 Juni 2015.

Untuk saat ini, Jatim hanya bisa bergantung pada permintaan dari Amerika Serikat. Permasalahannya, udang adal Indonesia harus bersaing ketat dengan produk India guna memperebutkan pangsa pasar yang ditinggalkan oleh Vietnam.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur melaporkan ekspor udang dan ikan pada Mei mencapai US$92,75 juta. Komoditas udang vanamei beku—yang merupakan unggulan Jatim—hanya diekspor senilai US$30,13 juta, turun 10,86% dari bulan sebelumnya.

Johan menjelaskan minimnya pengetahuan petambak tentang cara menangani penyebaran penyakit WFD dapat mengancam penurunan produksi udang di tingkat nasional. Petambak yang tidak mengerti, biasanya mengganti air secara sembarangan.

Akibatnya, penyakit tersebut menular ke darah pertambakan lain. Untuk itu, dia mengimbau para petambak lebih berhati-hati dan menelusuri dari mana asal penyakit tersebut di lingkungan sekitarnya.

Untuk diketahui, WFD belum termasuk dalam daftar hitam dunia sebagaimana penyakit kuku dan mulut pada hewan mamalia ternak.  Penyakit itu dipicu oleh tingginya kadar total amonia nitrogen (TAN) dan alkalin.

Selain itu, pemicu penyakit WFD adalah tingkat kecerahan yang rendah dan adanya suksesi plankton cyanophyta menjadi dinoflagellate dan ciliata/protozoa. Tambak yang terjangkit WFD biasanya memiliki jumlah vibrio koloni hijau yang lebih tinggi dari tambak normal.

Menurut Johan, ciri-ciri udang yang terjangkit penyakit tersebut adalah terdapat benda mirip benang berwarna putih pada fesesnya, diikuti oleh penurunan nafsu makan, penciutan ukuran udang, dan lonjakan angka kematian yang mencapai 60%.

 

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.


Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Penyanyi grup band Coldplay, Chris Martin menghibur penonton dalam Expo 2020 di Dubai, Uni Emirat Arab, 15 Februari 2022. REUTERS/Christopher Pike
Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.


Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.


Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Presiden Jokowi berpidato saat Peresmian Pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin, 25 September 2023. Kongres XXV PWI berlangsung di Bandung, Jawa Barat pada 25 hingga 26 September 2023 yang mengangkat tema Menuju PWI yang Mampu Menjawab Tantangan Zaman. TEMPO/Subekti.
Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.


Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan bersama Presiden Jokowi dan Menteri ESDM Arifin Tasrif di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 21 Desember 2022. Airlangga menyebut dirinya sudah melaporkan ke presiden mengenai kesiapan Indonesia untuk menghentikan PPKM. TEMPO/Subekti.
Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.


Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 12 Desember 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.


Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.


Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.


Kolaborasi bank bjb dan LPEI Dorong Ekspor Indonesia

25 Maret 2022

Kolaborasi bank bjb dan LPEI Dorong Ekspor Indonesia

Kerja sama akan mendorong pelaku usaha meningkat dan mendorong ekspor.


Impor Desember Cetak Rekor Tertinggi, BPS: Ekonomi Dalam Negeri Membaik

17 Januari 2022

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Impor Desember Cetak Rekor Tertinggi, BPS: Ekonomi Dalam Negeri Membaik

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat nilai impor Indonesia Desember 2021 mencapai US$ 21,36 miliar.