TEMPO.CO, Jakarta - Pakar psikologi politik dari Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, memprediksi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bakal memenangkan pemilihan gubernur DKI Jakarta melalui jalur independen pada 2017.
"Tak masalah jika Basuki lewat jalur independen, karena warga Jakarta sudah dewasa," kata Hamdi saat ditemui seusai acara Konferensi Pers dan Diskusi Hasil Survei Periskop Data: Membedah Kinerja Pemimpin DKI Jakarta di Tengah Polemik Gubernur-DPRD di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Juni 2015.
Menurut dia, warga Jakarta tidak lagi mudah diprovokasi dengan isu suku, agama, ras, dan antargolongan yang kerap menimpa Ahok, sapaan Basuki. Hal ini terbukti dari beberapa kali demonstrasi dan aksi di Balai Kota yang menyinggung masalah suku dan agama minoritas Ahok. “Tapi, toh demo itu menguap begitu saja,” kata dia.
Selain itu, kata Hamdi, berdasarkan hasil survei kepada 500 warga Jakarta yang dirilis Periskop Data, sebesar 43,4 persen menilai gaya kepemimpinan Ahok baik. Alasan utamanya karena Ahok dinilai tegas (66,4 persen) dan berani (12 persen).
Sedangkan 35 persen responden menilai gaya kepemimpinannya tidak baik karena sombong dan kurang dekat dengan masyarakat. Adapun, sisa responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab. "Komunikasi Ahok kepada rakyat dapat dengan mudah diperbaiki, apalagi ditunjang dengan kinerjanya," ujar dia.
Hamdi menilai Ahok membawa angin segar dalam reformasi birokrasi di Pemerintah DKI Jakarta. Sebesar 32,8 persen responden menilai Ahok berhasil melakukan reformasi birokrasi. Alasannya, publik menilai pelayanan masyarakat sudah bagus.
Sikap Ahok dalam memberantas korupsi juga patut diacungi jempol. Sedangkan 21,4 persen responden menilai Ahok belum berhasil menerapkan reformasi birokrasi. Alasannya, kinerja Ahok belum terbukti dan rantai korupsi masih ditemukan di Pemerintah DKI Jakarta.
"Setidaknya publik sudah tahu prinsip Ahok yaitu bekerja untuk kepentingan warga, bukan konstituen," kata dia. Publik juga menilai baik hubungan kerja antara Ahok dan bawahannya. Sebesar 45,4 persen responden menyatakan demikian. Sebesar 17,6 persen menilai sebaliknya. Sedangkan, 37 persen mengaku tak tahu atau tak menjawab pertanyaan soal hubungan kerja ini.
"Sebagai pemimpin, Ahok menampung segala usulan stafnya, walaupun dia juga mampu menstafkan bawahan yang kinerjanya buruk," ujarnya.
YOLANDA RYAN ARMINDYA