TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Periskop Data, Muhammad Yusuf Kosim, mengatakan survei yang dilakukan lembaganya menunjukkan bahwa warga Jakarta lebih membela Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ketimbang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta.
"Lebih banyak masyarakat menyatakan tidak puas pada kinerja DPRD," kata Yusuf dalam konferensi pers dan diskusi hasil survei Periskop Data, Membedah Kinerja Pemimpin DKI Jakarta di Tengah Polemik Gubernur-DPRD, di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Juni 2015.
Berdasarkan hasil survei, kata dia, 48,2 persen responden puas dengan kinerja Ahok, sapaan Basuki. Sisanya menyatakan tak puas dan tak tahu dengan kinerja Ahok. Sedangkan 57,2 persen responden yang tak puas dengan kinerja DPRD. Hanya 12,4 persen responden yang puas dengan anggota dewan. Sisanya menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Berdasarkan tiga fungsi DPRD--membuat peraturan daerah, membuat rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah, melakukan pengawasan terhadap pemerintah daerah-- tingkat kepuasan publik sangat kecil.
Sebagai contoh, lebih dari 38 persen responden tak puas dengan fungsi DPRD dalam membuat peraturan daerah. Selain itu, ada lebih dari 41 persen responden yang tak puas dengan fungsi dewan dalam membuat Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah. Sedangkan 40 persen responden tak puas dengan pengawasan DPRD terhadap pemerintah.
Dari sepuluh partai di DPRD, kata dia, publik menilai kinerja PDI Perjuangan dan Gerindra masih jauh lebih baik ketimbang fraksi-fraksi lainnya. Dua partai ini mendulang tingkat kepuasan publik lebih dari 25 persen responden.
Sedangkan Partai Kebangkitan Bangsa, Nasional Demokrat, Partai Persatuan pembangunan, dan Hati Nurani Rakyat memperoleh tingkat kepuasan publik terkecil. Rata-rata lebih dari 35 persen responden yang tak puas dengan kinerja fraksi-fraksi tersebut. "Secara keseluruhan, publik beri rapor merah bagi anggota dewan," kata Yusuf.
YOLANDA RYAN ARMINDYA