TEMPO.CO, Bandung - Manajemen Persib Bandung belum bisa memutuskan untuk mengikuti ajang Piala Kemerdekaan. Sebab, hingga kini, Persib belum juga mengantongi surat rekomendasi dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.
“Manajemen sepakat bahwa kita akan ikut kalau ada rekomendasi dari PSSI. Sebab, bagaimanapun, Persib ada di bawah keanggotaan PSSI dan di bawah statuta FIFA,” ujar pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, kepada wartawan di Jalan Citarum, Kota Bandung, Senin, 15 Juni 2015.
Djadjang mengatakan, selaku pelatih, dia tidak bisa berbuat banyak dalam mengambil keputusan ikut atau tidaknya Persib dalam ajang Piala Kemerdekaan. Kapasitasnya, kata Djadjang, hanya mengurusi masalah teknis di lapangan hijau.
“Kalau saya sebagai pelaku di lapangan tetap seperti keterangan saya sebelumnya, hanya bisa action setelah ada instruksi dari manajemen,” kata pelatih yang akrab disapa Djanur itu.
Manajer Persib Umuh Muchtar mengatakan saat ini dia beserta jajaran manajemen Persib lainnya masih membicarakan masalah itu. Umuh menuturkan mudah-mudahan, dalam waktu dekat ini, manajemen sudah mendapatkan keputusan terkait dengan ikut-tidaknya Persib dalam kompetisi Piala Kemerdekaan yang digagas tim transisi PSSI itu.
“Ya, ini masih dibicarakan dengan manajemen. Kita melihat situasi semua. Kalau sudah clear, kita daftar aja bareng-bareng karena banyak klub lain juga yang ikut,” ucap Umuh.
Akibat kisruh yang melanda persepakbolaan nasional, Persib merugi dari urusan masalah sponsor hingga ditinggal pergi beberapa pemain asingnya. Di antaranya Vladimir Vujovic dan Makan Konate.
“Terus terang saja, mereka janji, kalau masih bermain di Indonesia, mereka (Vujovic dan Konate) tidak akan pindah ke klub lain, apalagi Makan Konate,” tutur Umuh.
AMINUDIN