Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Skandal Mafia Skor Bola, Dua Mantan Pelatih Buka-bukaan  

Editor

Hari prasetyo

image-gnews
Agus Yuwono. TEMPO/Zulkarnain
Agus Yuwono. TEMPO/Zulkarnain
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pelatih tim sepak bola yang pernah berkiprah di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia buka-bukaan ihwal pengaturan hasil pertandingan (match fixing). Agus Yuwono, mantan pelatih Persidafon Dafonsoro; dan Gunawan, eks pelatih Persipur Purwodadi, kompak mengatakan pengaturan skor benar-benar terjadi di kompetisi sepak bola Indonesia.

Agus menjelaskan, ia pertama kali diminta mengalah kepada lawan saat menangani Persidafon pada musim 2012. Sehari sebelum timnya menghadapi Persiwa Wamena, kata Agus, dia didatangi seseorang yang memintanya menyerah. "Saya ditawari uang Rp 150 juta agar menyerah dengan skor 3 -0 atau 3-1," kata Agus dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, 17 Juni 2015.

Sebagai pelatih yang menginginkan timnya menang, Agus melanjutkan, dia dengan tegas menolak tawaran itu. Namun ternyata pelaku tidak menyerah. Pada hari pertandingan, pelaku menawarkan tambahan uang sebesar Rp 50 juta, sehingga total duit yang ditawarkan kepadanya agar Persidafon menyerah kepada Persiwa menjadi Rp 200 juta. Tapi Agus tetap menolak tawaran itu. "Di akhir laga, tim saya kalah 0-1," ucapnya. (Baca: Sepak Bola Indonesia Diatur Mafia, Seperti Apa Praktek 15 Tahun Ini ?)

Selama menjadi pelatih, Agus mengaku tiga kali berhadapan dengan orang yang memintanya mengalah dalam pertandingan. Dua tawaran terakhir datang saat ia melatih Persegres Gresik pada musim 2013-2014. Ia bercerita, saat Persegres akan berhadapan dengan Persik Kediri, datang orang asing yang memintanya memastikan laga itu berakhir imbang.

Lagi-lagi Agus disodori uang Rp 200 juta. "Saya menolak, tapi laga berakhir imbang sesuai dengan keinginan bandar," kata Agus. Hal yang sama terjadi ketika timnya dijadwalkan melawan Barito Putra. (Baca: Heboh Atur Skor PSSI U-23, Ini Transkrip Lengkap Rekamannya)

"Karena selalu menolak, saya dimaki banyak orang," kata Agus. Setelah mengalami tiga peristiwa itu, Agus sadar bahwa ada skandal pengaturan hasil pertandingan di kompetisi Indonesia. Ia berharap, dengan membagikan pengalamannya itu kepada masyarakat, skandal ini bisa diusut dan dituntaskan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gunawan mendapat pengalaman serupa ketika melatih Persipur Purwodadi pada musim 2013-2014. Menurut Gunawan, hampir semua pemain serta ofisial tim di liga Indonesia terlibat dalam pengaturan skor. Gunawan pun menyatakan tahu betul pelaku utama yang skandal tersebut. "Namanya Jawahir Saliman. Ini orang yang merusak sepak bola Indonesia," katanya. Jawahir, yang akrab dipanggil Sam, merupakan warga negara Malaysia. (Baca: Usai Skandal FIFA, SEA Games Diguncang Pengaturan Skor)

Gunawan menyatakan tidak tinggal diam saat mengetahui adanya tawaran pengaturan skor kepada timnya. Berkali-kali, kata Gunawan, dia meminta Jamal Aziz, yang saat itu menjadi anggota Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), turun tangan. Tapi tidak ada upaya yang dilakukan federasi sepak bola Indonesia itu. "Apakah ada keterlibatan PSSI, saya tidak tahu," ucapnya.

Baik Gunawan maupun Agus menuturkan tidak mempunyai bukti adanya pengaturan skor yang terjadi di liga Indonesia. "Tapi saya mengalami sendiri pengaturan skor pertandingan ini," kata Agus.


ADITYA BUDIMAN 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Sejumlah pemuda menyalakan lilin dan membentangkan poster saat menggelar
Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.


Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Logo PSSI.
Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930


Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (tengah) didampingi Wakil Ketua Iwan Budianto (kanan) dan Sekjen Yunus Nusi tiba untuk dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 13 Oktober 2022. Komnas HAM meminta keterangan PSSI dan pihak penyelenggara siaran pertandingan Arema melawan Persebaya 1 Oktober 2022 untuk proses pemantauan dan penyelidikan atas kasus tragedi kemanusiaan Stadion Kanjuruhan Malang. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan


Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.


HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan disela pelaksanaan Piala Menpora mengunjungi Balai Persis meletakan karangan bunga HUT Ke-91 PSSI, di tugu Soeratin di Balai Persis Solo, Senin (19/4/2021) (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.


Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Nurdin Halid. TEMPO/Subekti
Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.


PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.


PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

26 Desember 2020

Logo PSSI. (pssi.org)
PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.


Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

23 Juli 2019

Terdakwa kasus dugaan penghilangan barang bukti pengaturan skor, Joko Driyono dikawal saat meninggalkan ruang sidang setelah menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 23 Juli 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

Joko Driyono dihukum 1,5 tahun penjara atas perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor Liga Indonesia.


Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

2 Juli 2019

Terdakwa Joko Driyono dikawal saat bersiap mengikuti sidang lanjutan kasus dugaan penghilangan barang bukti pengaturan skor di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019. Dalam perkara ini Joko Driyono didakwa telah melakukan kejahatan dengan maksud menutupi atau menghalangi, atau mempersulit penyidikan.  TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

Jaksa penuntut umum meminta waktu tiga hari lagi untuk menyelesaikan berkas tuntutan untuk Joko Driyono.