Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Skandal Suap: Warga Malaysia Ini Rusak Sepak Bola Indonesia  

image-gnews
Suporter klub Deltras Sidoarjo berunjuk rasa di depan Kantor PSSI, Jakarta, (21/6). Mereka berunjuk rasa terkait adanya dugaan pengaturan skor di pertandingan Perseba Bangkala melawan Perseta Tulungagung sehingga mengganjal Deltras Sidoarjo melaju ke babak 12 besar. TEMPO/Seto Wardhana
Suporter klub Deltras Sidoarjo berunjuk rasa di depan Kantor PSSI, Jakarta, (21/6). Mereka berunjuk rasa terkait adanya dugaan pengaturan skor di pertandingan Perseba Bangkala melawan Perseta Tulungagung sehingga mengganjal Deltras Sidoarjo melaju ke babak 12 besar. TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Praktek pengaturan skor pertandingan di Liga Indonesia diduga melibatkan warga Malaysia. “Kalau tidak salah dia juga pernah bermain di timnas Malaysia. Dia yang merusak sepak bola Indonesia,” kata mantan pelatih tim Divisi Utama, Gunawan, di hadapan wartawan di Jakarta, 17 Juni 2015.  

Gunawan hadir dalam jumpa pers itu bersama mantan pelatih lainnya, Agus Yuwono,  didampingi tim advokasi dari berbagai lembaga swadaya masyarakat. Sehari sebelumnya, tim advokasi itu juga menyertai BS saat melaporkan dugaan pengaturan skor di Liga Indonesia periode 2000-2015 ke Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia.

Gunawan, yang menjadi pelatih tim Persipur Purwodadi pada 2013, mengaku ikut menerima suap dan terlibat dalam pengaturan skor sembilan pertandingan di Divisi Utama. “Setiap pertandingan, kami mendapatkan Rp 400 juta,” kata dia. “Dia (penyuap) memberikan separuh sebelum pertandingan. Sisanya diberikan setelah pertandingan selesai. Dia membayar dengan uang tunai.”

Menurut Gunawan, bukan hanya dia yang terlibat dalam pengaturan itu. “Semua pemain juga ikut terlibat,” kata dia. “Satu orang pemain mendapatkan Rp 10-15 juta.”

Pria yang kini tak lagi aktif di sepak bola ini mengatakan, sepekan sebelum pertandingan, pria asal Malaysia itu akan datang menemui manajemen tim. “Dia datang bersama orang yang membawa uang,” kata Gunawan lagi. Pengaturan skor yang dilakukan pun mencakup di menit-menit mana sebuah gol akan terjadi. Pada saat pertandingan, kata Gunawan, pria itu juga selalu hadir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Modus yang diceritakan Gunawan mirip dengan yang dialami Agus Yuwono. Ia mengaku, selama berkarier sebagai pelatih, sempat tiga kali didekati penyuap, tapi selalu menolak. Pada 2012, saat menangani Persidafon Dafonsoro (Jayapura), ia ditawari Rp 150 juta agar timnya mengalah 3-0 atau 3-1 saat melawan Persiwa Wamena.

Saat menangani Persegres Gresik di Liga Super Indonesia musim 2014, ia dua kali didekati orang asing dan ditawari Rp 200 juta agar timnya mau meraih hasil seri, yakni saat melawan Persik Kediri dan Barito Putera. Ia menolak, tapi kedua pertandingan itu tetap berakhir seri. Dalam pertandingan itu ia pun melihat keanehan-keanehan. “Misalnya, seorang bek yang seharusnya mengoper kepada temannya, malah memberikan bola ke lawan. Tapi saya tidak bisa menuduh pemain itu karena saya tidak memiliki bukti."

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan pemerintah belum terpikir untuk membubarkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia—yang kini sudah dibekukan--dan membentuk federasi baru. Soal kasus mafia skor, ia hanya berkata singkat. "Kita dorong Kapolri membongkarnya."

TIKA PRIMANDARI | RINA WIDIASTUTI | GADI MAKITAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Sejumlah pemuda menyalakan lilin dan membentangkan poster saat menggelar
Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.


Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Logo PSSI.
Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930


Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (tengah) didampingi Wakil Ketua Iwan Budianto (kanan) dan Sekjen Yunus Nusi tiba untuk dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 13 Oktober 2022. Komnas HAM meminta keterangan PSSI dan pihak penyelenggara siaran pertandingan Arema melawan Persebaya 1 Oktober 2022 untuk proses pemantauan dan penyelidikan atas kasus tragedi kemanusiaan Stadion Kanjuruhan Malang. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan


Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.


HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan disela pelaksanaan Piala Menpora mengunjungi Balai Persis meletakan karangan bunga HUT Ke-91 PSSI, di tugu Soeratin di Balai Persis Solo, Senin (19/4/2021) (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.


Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Nurdin Halid. TEMPO/Subekti
Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.


PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.


PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

26 Desember 2020

Logo PSSI. (pssi.org)
PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.


Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

23 Juli 2019

Terdakwa kasus dugaan penghilangan barang bukti pengaturan skor, Joko Driyono dikawal saat meninggalkan ruang sidang setelah menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 23 Juli 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

Joko Driyono dihukum 1,5 tahun penjara atas perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor Liga Indonesia.


Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

2 Juli 2019

Terdakwa Joko Driyono dikawal saat bersiap mengikuti sidang lanjutan kasus dugaan penghilangan barang bukti pengaturan skor di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019. Dalam perkara ini Joko Driyono didakwa telah melakukan kejahatan dengan maksud menutupi atau menghalangi, atau mempersulit penyidikan.  TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

Jaksa penuntut umum meminta waktu tiga hari lagi untuk menyelesaikan berkas tuntutan untuk Joko Driyono.