Ramadan, BI Tegal Siapkan Uang Tunai Rp 4 Triliun

Ilustrasi rupiah. REUTERS/Yusuf Ahmad
Ilustrasi rupiah. REUTERS/Yusuf Ahmad

TEMPO.CO , Tegal:Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal telah menyiapkan uang tunai sebanyak Rp 4 triliun untuk memenuhi kebutuhan perbankan dan masyarakat di eks-Karesidenan Pekalongan selama Ramadhan. “Kebutuhan uang tunai selama Ramadan pasti meningkat pesat dibandingkan bulan biasa,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal, Bandoe Widiarto, pada Rabu, 17 Juni 2015.

Bandoe mengatakan, kebutuhan uang tunai selama Ramadan terus meningkat tiap tahun. Pada 2013, kebutuhan uang tunai di eks-Karesidenan Pekalongan sekitar Rp 1,3 triliun. Pada 2014, kebutuhannya meningkat jadi Rp 1,7 triliun. Kebutuhan uang pecahan untuk melayani penukaran uang juga meningkat selama Ramadan.

Data dari BI Tegal, kebutuhan uang pecahan selama Ramadan 2013 sebanyak Rp 29 miliar. Jumlah itu meningkat jadi Rp 30,4 miliar pada Ramadan 2014. Adapun Ramadan kali ini, BI Tegal menyediakan Rp 50 miliar. Untuk memperluas pelayanan penukaran uang pecahan, BI Tegal menggandeng tujuh bank di wilayah eks-Karesidenan Pekalongan.

Tujuh bank itu adalah Bank Jateng, BRI, Mandiri, BCA, BNI, CIMB Niaga, dan Sinarmas. Rencananya, ketujuh bank tersebut akan dipasangi spanduk pemberitahuan ihwal pelayanan penukaran uang yang berlaku bagi semua kalangan alias bukan hanya terbatas pada nasabahnya.

BI Tegal juga melayani penukaran uang pecahan sejak 18 Juni hingga 15 Juli. Pada pekan pertama dan kedua Ramadhan, penukaran uang di BI Tegal dilayani pada Senin dan Kamis tiap pukul 08.30 - 11.30. Pada pekan ketiga dan keempat, warga bisa menukarkan uang pecahan di BI Tegal sejak Senin hingga Kamis dengan jam yang sama.

Selain meningkatkan perluasan pelayanan penukaran uang pecahan, BI Tegal juga menguatkan sisi pengamanan melalui sosialisasi cara mengidentifikasi keaslian uang. “Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak menggunakan jasa perantara dalam menukarkan uang pecahan. Tujuannya untuk mencegah peredaran uang palsu,” kata Bandoe.

Analis Unit Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan BI Tegal, Tulus, juga mengimbau masyarakat yang hendak menukarkan uang pecahan menggunakan uang yang kondisinya masih layak. Sebab, jika uang yang ditukarkan dalam kondisi rusak, proses identifikasinya memakan waktu sekitar 20 menit. Padahal, selama Ramadan, jumlah penukar uang dapat dipastikan membludak.

“Dengan menukarkan uang yang kondisinya masih bagus akan lebih efisien waktu. Uang kondisi rusak bisa ditukarkan setelah Lebaran,” kata Tulus. Dia menambahkan, peningkatan jumlah penukar uang pecahan di BI Tegal sudah mulai terlihat sejak sepekan sebelum Ramadhan. “Mungkin demi menghindari antrean, jadi menukar uang sejak awal,” kata Tulus.

DINDA LEO LISTY