TEMPO.CO, Jakarta - Panita Seleksi (Pansel) Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi sudah menjaring 167 calon pendaftar di tujuh kota. Mereka berasal dari Makassar, Padang, Yogyakarta, Medan, Balikpapan, Semarang, dan Pontianak. Penjaringan dilaksanakan sejak Selasa, 16 Juni 2015. Kegiatan di kota lainnya, yakni di Malang dan Bandung, dilaksanakan hari ini, sedangkan Depok pada 22 Juni.
"Jumlah tersebut terhitung hingga Kamis sore kemarin," ujar juru bicara Pansel KPK, Betti Alisjahbana, lewat sambungan telepon, Jumat, 19 Juni 2015. Betti mengatakan jumlah pendaftarnya merata di setiap kota dengan latar belakang beragam.
Sebagai rinciannya, advokat dan konsultan hukum merupakan pendaftar terbanyak, yakni 37 orang. Diikuti Pegawai Negeri Sipil dan pensiunan PNS 32 orang. Selanjutnya dosen 19 orang, pegawai swasta 19 orang, serta direksi dan komisaris 12 orang.
Kemudian wiraswasta 12 orang, serta anggota Polri dan pensiunan sebanyak delapan orang. Sisanya antara lain berprofesi sebagai hakim dan auditor. Dari total pendaftar, hanya sepuluh orang yang berjenis kelamin perempuan.
Menurut Betti, sejumlah pendaftar merupakan tokoh publik. Sayangnya, dia enggan menyebutkan siapa saja yang dimaksud. "Ada, tapi jumlahnya sedikit," kata Betti.
Pendaftaran calon pimpinan KPK jilid IV dibuka mulai 24 Juni 2015. Hasil seleksi administrasi diumumkan pada 27 Juni 2015.
Tanggapan masyarakat pada 27 Juni-26 Juli 2015. Pembuatan makalah tentang diri dan kompetensi 4 Juli 2015. Pengumuman hasil penilaian makalah 11 Juli 2015.
Assessment digelar pada 27-28 Juli 2015. Pengumuman daftar pendek calon pimpinan KPK 10 Agustus 2015. Tes kesehatan 18 Agustus 2015. Wawancara 24-27 Agustus 2015. Terakhir, laporan panitia seleksi kepada Presiden Joko Widodo disampaikan pada 31 Agustus 2015.
SATWIKA MOVEMENTI