TEMPO.CO, Tangerang - Kasus dugaan pencabulan 12 siswa yang dilakukan Triyono, Kepala Sekolah Dasar Negeri 3 Pabuaran Tumpeng, menghebohkan sekolah yang berada di Karawaci, Kota Tangerang. Para guru mengaku baru mengetahui kelakuan kepala sekolah setelah para orang tua siswa bersama warga dan tokoh masyarakat setempat menggeruduk sekolah itu.
"Tadinya adem ayem aja, seperti tidak terjadi apa-apa," kata Lina, guru kelas empat sekolah itu kepada Tempo di lokasi, Jumat, 19 Juni 2015
Lina mengaku salah satu siswa, D, yang diduga menjadi korban, adalah anak didiknya. Wanita berjilbab ini tidak percaya jika kepala sekolah yang baru delapan bulan memimpin sekolah itu melakukan tindakan bejat seperti itu. "Tidak mungkin, dia orang yang sangat baik, ramah," katanya.
Atut, guru lainnya, mengatakan puluhan orang yang terdiri atas para orang tua siswa, pengurus RW, dan tokoh masyarakat sekitar mendatangi langsung sekolah itu pada Rabu, 17 Juni lalu. "Mereka langsung masuk ke ruangan kepala sekolah," katanya.
Karena pertemuan tidak membuahkan hasil, kata Atut, akhirnya pertemuan dilanjutkan ke rumah RW setempat yang berada di belakang sekolah tersebut. "Tapi bahas apa saja kami tidak tahu," kata Atut.
Saat Tempo datang, sekolah terlihat sepi. Pintu ruangan kelas masih banyak yang tutup. Meski sekolah sedang libur, menurut Lina, para guru tetap datang ke sekolah untuk mengurus penerimaan siswa baru.
Sejak kedatangan massa, kepala sekolah itu tidak pernah datang ke sekolah lagi. "Statusnya masih aktif sebagai kepala sekolah, belum dicopot," kata Lina melanjutkan.
JONIANSYAH