TEMPO.CO, Denpasar - Pemilik lahan yang disewa Margriet Christina Megawe, Ni Nyoman Reki, mengatakan mendiang Angeline kerap memakan kue dari sesajen yang ada di pura. Seyogyanya hidangan itu hanya untuk persembahan. Kesaksian ini disampaikan para tetangga di sekitar rumah Margriet saat Nyoman selesai sembahyang di tempat suci agama Hindu itu.
"Saya kaget juga saat diberitahu, tapi saya menduga Angeline pasti lapar," kata Nyoman saat ditemui, Ahad, 21 Juni 2015. Pura yang dimaksud Nyoman berada tepat di samping rumah Margriet, ibu angkat Angeline, di Jalan Sedap Malam, Sanur, Bali. Menurut tetangga, Angeline sering terlihat berada di pura. (Baca juga: Aneh, Margriet Minta Baju Agus Dikubur Bersama Angeline)
Nyoman mengatakan terakhir kali bertemu Angeline pada 3 Mei 2015, atau sekitar dua pekan sebelum bocah berusia delapan tahun itu dinyatakan hilang. Saat itu Angeline juga sedang berada di pura dan hanya berdiam diri. Nyoman sempat mengajak Angeline membeli kue di warung di dekat pura, tapi Angeline menolak.
Sambil meyakinkan Angeline bahwa Margreit mengenal dirinya, Nyoman memberi Angeline kue yang dibelinya. "Akhirnya dia mau menerimanya," kata dia. Namun Nyoman tak menduga nasib Angeline berakhir tragis. Jasad Angeline ditemukan pada 10 Juni 2015 terkubur di pekarangan rumahnya di dekat kandang ayam.
Dalam kasus kematian Angeline, hanya Agustinus Tai Hamdani, bekas pembantu Margriet, yang baru ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan Margriet baru ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penelantaran anak. "Saya masih ingat betul ekspresi Angeline saat kami bertemu," kata Nyoman.
Berita Menarik:
Kiamat Segera Datang? Inilah Lima Skenario Dahsyat
Kenapa Alat Vital Napoleon Lepas, dan Kini Diperdagangkan?
Juru bicara Kepolisian Daerah Bali Komisaris Besar Heri Wianto mengatakan instansinya belum menemukan dua bukti yang bakal menjerat tersangka lain dalam kasus kematin Angeline. "Belum ada tersangka baru, kami masih terus menyelidiki perkembangannya," kata Heri saat dihubungi, Sabtu, 20 Juni 2015.
Heri menjelaskan minimnya jumlah saksi membuat penyidik kepolisian kesulitan mengungkap kemungkinan adanya pelaku lain yang menyebabkan kematian Angeline. Menurut dia, belum ada saksi yang menyaksikan secara langsung aksi kekerasan yang dilakukan oleh Margriet Christina Megawe.
Margriet yang tak bersosialisasi dengan tetangga juga membuat dugaan kekerasan tidak mutlak terbukti. Selain itu, Heri menuturkan, jumlah barang bukti yang didapat pun sedikit. Itu artinya, ia berujar, penyidik harus bekerja keras merangkai temuan-temuan dari tempat kejadian perkara di Jalan Sedap Malam, Sanur, Bali, dan tempat lainnya.
LINDA HAIRANI
Berita Terbaru:
Detik-detik Karyawati Ini Diperkosa Sopir Angkot di Jakarta
Gila, Dengan Buka Baju, Wanita Cantik Ramal Pemenang Bola
VIDEO:
Petugas BNN Gerebek Pesta Sabu, Dor! Dapat Video Syuur, Pemakai Kelonjotan
Demi Keempat Istrinya, Residivis Ini Nekat Embat 7 Motor
Begini Pencopet Ganteng Ini Dibekuk Wanita Cantik Pegawai Bank