TEMPO.CO , Tokyo:Produk pisang Indonesia berhasil menembus pasar Jepang dengan masuknya ekspor perdana pisang Indonesia sebanyak 800 ton bulan ini. Menurut Duta Besar Indonesia untuk Jepang,Yusron Ihza Mahendra keberhasilan tersebut merupakan pencapaian yang penting mengingat pasar produk pertanian Jepang sangat ketat.
“Jepang menerapkan standar mutu dan kesehatan yang sangat tinggi untuk impor produk pertanian. Karenanya, keberhasilan ini menunjukkan pengakuan akan tingginya standar kualitas produk pisang Indonesia,” kata Yusron dalam rilis yang diterima Tempo, Senin, 22 Juni 2015.
Yusron membahas upaya untuk meningkatkan pangsa pasar produk pertanian Indonesia di Jepang dalam pertemuan dengan eksportir pisang Indonesia, PT Transpacific Foods, dan agennya di Jepang, Transpacific Foods Japan Co. Ltd, Jumat, 19 Juni 2015 lalu.
“Saat ini 96 persen pasar pisang di Jepang masih dikuasai Filipina,” kata Terry Bahar yang mewakili Transpacific Foods. Dia mengungkapkan keyakinan bahwa pisang Indonesia akan mampu meraih 10-15 persen pangsa pasar Jepang.
Total konsumsi buah Jepang saat ini tercatat sekitar 5,4 juta ton per tahun, di mana 1,8 juta ton diantaranya adalah buah impor.
Pasar buah impor Jepang didominasi oleh pisang yakni sekitar satu juta ton ton per tahun dan nanas sekitar 200.000 ton per tahun. Impor untuk kedua jenis buah tersebut sudah mencakup 65 persen total impor buah Jepang.
Nilai ekspor pisang dan nanas indonesia 2015 diperkirakan baru mencapai US$ 15 juta. Indonesia juga sudah mengekspor nanas ke Jepang dengan pangsa pasar sekitar 20 persen.
Yusron mengharapkan keberhasilan ekspor nanas dan pisang akan diikuti produk buah-buahan lainnya. Dia mendorong eksportir Indonesia untuk dapat menjaga kualitas sehingga dapat mewujudkan target peningkatan pangsa pasar. Lebih jauh, Yusron berharap keberhasilan tersebut bisa berdampak positif bagi kesejahteraan para petani buah Indonesia.
NATALIA SANTI