TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia sedang mengkaji implementasi migrasi kartu debit dan kartu anjungan tunai mandiri (ATM) dari teknologimagnetic stripe ke teknologi chip akan dilakukan secara bertahap.
Deputi Gubernur BI Ronald Waas mengatakan untuk bermigrasi ke teknologi chip, bukan hanya aspek kartu yang diperhatikan, namun juga mesin ATM serta electronic data capture (EDC).
"Semuanya mesti siap. Ada kemungkinan akan dilaksanakan secara bertahap per sektor, bisa mesin ATM dulu misalnya. Mesin ATM kan enggak banyak, EDC ada ratusan ribu, kartunya sendiri sekitar puluhan juta," katanya di Jakarta, Senin (22 Juni 2015).
Adapun hingga saat ini, Ronald menjelaskan Bank Sentral masih mengkaji permintaan industri perbankan untuk memundurkan waktu pelaksanaan migrasi kartu ATM dan kartu debit ke teknologi chip.
Menurutnya banyak hal yang perlu dikaji seperti kemampuan bank dan kemampuan produsen kartu untuk mencetak kartu ATM dan debit dengan chip. Selain itu, BI juga mengkaji supaya ke depannya migrasi kartu ke teknologi chip ini tidak bermasalah secara hukum yang mengakibatkan adanya tuntutan.
"Migrasi ini juga tantangannya beda dengan migrasi kartu kredit yang menggunakan personal identification number (PIN). Kalau kartu kredit bisa diberi kartu baru saat perpanjangan, sedagkan kartu debit dan ATM berlaku terus sampai ada masalah," ucapnya.
Ronald juga menyebut bank-bank besar telah siap melaksanakan migrasi kartu kredit dan debit ke teknologi chip. Sedangkan bank-bank kecil relatif belum siap.
Kepala Departemen Kebijakan dan Sistem Pembayaran BI Eni V. Panggabean mengakui proses migrasi kartu anjungan tunai mandiri (ATM) dan kartu debit dari teknologi magnetic stripe ke teknologi chip membutuhkan waktu yang cukup panjang. Sementara itu, dalam peraturan BI (PBI) No.16/1/2014 tentang Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran disebutkan bahwa bank-bank harus mulai menggunakan teknologi chip per 1 Januari 2016.
"Namun, dalam pelaksanaannya ada proses sertifikasi mesin ATM yang dilakukan oleh lembaga khusus dan cukup rumit," ujarnya.