TEMPO.CO , Makassar: Penyebab kebakaran maut di sebuah rumah di Jalan Pampang I Lorong VI, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Rabu, 24 Juni, sekira pukul 02.30 Wita, masih menjadi misteri. Kepolisian tengah bekerja guna mengungkap pemicu kebakaran yang menewaskan enam warga yang masih satu keluarga.
Kendati masih menjadi misteri, sumber api diduga berasal dari kompor yang meledak di rumah milik Ratna, 60 tahun. Dalam peristiwa naas itu, Ratna dan anaknya, Risma (22) beserta empat cucunya, Ramadan (25), Rezki (12), Rifki (9) dan Suci (6), tewas terpanggang. Peristiwa itu terjadi menjelang Sahur.
Dalam kejadian itu, hanya menantunya yang merupakan suami Risma, Jamaluddin alias Unding (35) yang selamat. Unding berhasil lolos dari amuk si jago merah setelah melompat dari rumah panggung yang terbuat dari kayu itu. Toh begitu, Jamaluddin pun mengalami luka bakar pada kaki kanannya dan dirawat di RS Bhayangkara Makassar.
Salah seorang tetangga korban, Abdul Palmak (51), mengaku penyebab kebakaran masih simpang siur. Namun, informasi yang berkembang di lapangan menyebutkan sumber api diduga berasal dari kompor yang meledak.
Risma diduga tengah memanasi sayur untuk sahur, tapi kemungkinan ketiduran sehingga membuat kompor itu meledak. "Memang terdengar suara ledakan," ucap dia.
Kendati begitu, menurut Palmak, cuma kepolisian yang berwenang menyimpulkan penyebab kebakaran setelah melakukan penyelidikan. "Dugaan karena kompor meledak itu berkembang di kalangan tetangga, tapi kita tunggu saja hasil kerja kepolisian supaya tidak simpang siur apa yang menjadi penyebab kebakaran," ujar dia.
Kepala Polsek Panakkukang, Komisaris Woro Susilo, mengatakan pihaknya enggan berspekulasi ihwal penyebab kebakaran yang merenggut enam nyawa warga Makassar. Sampai saat ini, kepolisian masih menyelidiki dari mana sumber api. "Kami masih bekerja. Statusnya penyelidikan. Belum bisa disimpulkan penyebabnya," ujar dia.
Penyidik Polsek Panakkukang menunggu hasil analisa dari Laboratorium Forensik Polri Cabang Makassar. Di samping itu, pihaknya juga berupaya merampungkan penyelidikan dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi. "Kalau pemeriksaan saksi, khususnya korban selamat belum dilakukan karena masih suasana kedukaan," tuturnya.
TRI YARI KURNIAWAN