TEMPO.CO , New Jersey: Ayah dan anak yang sedang memancing di Danau Swedes, New Jersey, Amerika Serikat, menangkap seekor ikan yang memiliki struktur gigi seperti gigi geraham manusia. Ron Rossi, warga Delran di pinggiran Philadelphia, bersama anaknya Frank awalnya mengira ikan yang mereka tangkap saat itu piranha.
Ternyata ikan itu spesies langka bernama pacu, sejenis omnivora yang berasal dari wilayah Amazon, Brasil. Ikan itu bergigi mirip gigi manusia yang sebelumnya pernah dilaporkan menggigit testis para nelayan dan orang yang sedang berenang.
Menurut Rossi, dirinya menyadari keanehan ikan yang dijuluki "penggigit testis" tersebut saat mereka pulang dan menemukan keanehan pada struktur gigi ikan yang tidak tajam, seperti umumnya ikan piranha.
Petugas dari Departemen Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat mengatakan bahwa ikan-ikan dari Amerika Selatan umumnya dipelihara sebagai hewan peliharaan, dan kemungkinan ikan pacu itu peliharaan yang dibuang ke dalam danau. Banyak pula pemilik ikan pacu yang salah mengira ikan tersebut piranha saat pertama kali membelinya.
Ikan pacu ini dapat tumbuh sampai sepanjang lebih dari satu meter dan memiliki berat hingga 25 kilogram. Mereka menggunakan giginya yang menyerupai gigi geraham manusia untuk melumatkan makanan yang jatuh ke dalam sungai Amazon.
Penemuan ikan pacu ini ternyata bukanlah hal yang baru di Amerika Serikat. Pada September 2013, seekor ikan pacu sepanjang 25 sentimeter ditemukan di bagian utara New Jersey dan kemudian diikuti oleh temuan serupa sepanjang 40 sentimeter di negara bagian Washington. Dua bulan kemudian, seekor pacu sepanjang 50 sentimeter ditemukan di bagian selatan Illinois dan seekor lagi sepanjang 30 sentimeter ditemukan di danau St.Clair, Michigan musim panas lalu.
Beberapa ahli lingkungan hidup mengkhawatirkan hadirnya ikan pacu dalam ekosistem danau seperti yang terjadi di New Jersey dapat membahayakan fauna lokal. Ikan pacu tidak dapat bertahan dalam suhu air yang dingin, dan Departemen Lingkungan Hidup Amerika Serikat menyerukan kepada pemilik ikan pacu untuk membunuhnya secara manusiawi dibanding membuangnya ke perairan lokal.
RADITYA PRADIPTA | DAILYMAIL