TEMPO.CO, California – Pelaku penembakan Charleston, Dylann Roof, 21 tahun, yang telah ditahan, diberi makan burger oleh polisi. Dylann adalah pembunuh sembilan orang di Gereja Afrika Emanuel Methodist Episcopal, di Charleston, Carolina Selatan, Rabu, 19 Juni 2015.
Pelaku penembakan tersebut mengaku kepada petugas yang menangkapnya bahwa dirinya belum makan sejak 14 jam pelariannya. ”Pembunuh ini mengeluh kelaparan setelah ditangkap,” kata Kepala Kepolisian Jeff Ledford, seperti yang dikutip dalam www.mirror.co.uk, Selasa, 23 Juni 2015.
Ledford mengatakan mereka membelikan Dylann makanan dari restoran Burger King terdekat. “Dia sangat tenang, sangat tenang. Dia tidak berbicara,” kata Ledford. Ia menambahkan Dylann menolak menjawab pertanyaan apa pun yang disampaikan oleh anak buahnya. Satu-satunya percakapan yang mau ia utarakan hanyalah informasi mengenai kondisi dirinya yang kelaparan,” kata Ledford.
Dylann sempat melarikan diri dengan sebuah mobil Hyundai hitam sejauh 250 mil ke arah utara Carolina. Ia akhirnya ditangkap di Shelby setelah 14 jam pelariannya. Dylann ditemukan dengan barang bukti berupa pistol kaliber 45 di mobilnya. Dylann dilaporkan menunjukkan rasa penyesalan dan menyatakan pandangan rasisnya yang menjadi dasar ia melakukan kejahatan tersebut. Ia dituduh atas pembunuhan sembilan orang dan atas kepemilikan senjata api.
Gubernur Carolina Selatan Nikki Haley mengatakan jika jaksa bisa membuktikan Dylann bersalah, maka pelaku mesti mendapat hukuman mati. Seorang kerabat korban pembunuhan Dylann mengaku telah memaafkan pelaku atas tindakan tersebut.
Saat ini Dylann berada di sel isolasi militer. Ia dalam pengawasan 24 jam dan hanya diizinkan untuk keluar dari sel selama 60 menit per hari. Dylann dikurung di ruang sel 1141B, Penjara Charleston County. Ia dalam pengawasan petugas untuk menghindari kemungkinan dilakukannya upaya bunuh diri.
Hingga saat ini belum ada satu pun kerabat ataupun teman Dylann yang datang mengunjunginya, kecuali kuasa hukumnya. Seorang petugas kepolisian menyebut Dylann belum berbicara apa pun pada siapa pun, kecuali kuasa hukumnya.
MAYA NAWANGWULAN | MIRROR.UK