TEMPO.CO, Madiun - Sebanyak 58 rumah milik warga Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, rusak akibat gempa yang mengguncang wilayah setempat, Kamis siang, 25 Juni 2015. "Beradasarkan pendataan yang kami lakukan, tujuh rumah di antaranya rusak sedang dan 51 lainnya rusak ringan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Eddy Hariyanto.
Hingga Kamis malam, Eddy mengungkapkan, petugas gabungan dari BPBD, TNI Angkatan Darat, dan kepolisian masih berada di Desa Klangon. Selain mendata dan mengidentifikasi rumah yang rusak, para petugas memantau kondisi posko yang segera didirikan untuk menanggulangi kemungkinan terjadinya gempa susulan.
Kepala Kepolisian Sektor Saradan Ajun Komisaris Martinus Tjanu mengatakan kerugian material akibat gempa yang terjadi pada pukul 10.35 WIB itu belum bisa ditaksir. Alasannya, proses identifikasi masih akan dilaksanakan hingga Jumat, 26 Juni 2015 ini dengan melibatkan petugas teknis instansi terkait dari Pemerintah Kabupaten Madiun. "Besok pagi masih akan dilanjutkan dan sekarang kami berjaga di lokasi," ujar Tjanu kepada Tempo.
Upaya berjaga-berjaga mengantisipasi kemungkinan gempa susulan yang bisa memperparah dampak gempa dilakukan bersama warga. Menurut dia, kondisi penduduk tetap terkendali dan tetap menempati rumahnya meski bagian temboknya retak-retak. "Belum ada yang mengungsi," ucap Tjanu.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Tjanu melanjutkan, gempa tersebut berkekuatan 4,2 dalam skala Richter. Gempa mengguncang dan mengakibatkan puluhan rumah warga Desa Klangon retak dari pusat lokasi di 7,73 derajat Lintang Selatan dan 111,69 derajat Bujur Timur.
Pusat gempa itu berjarak 12 kilometer sebelah tenggara Kabupaten Madiun dengan berkedalaman 10 kilometer. "Gempa tersebut dirasakan oleh sebagian warga Caruban dan Nganjuk."
NOFIKA DIAN NUGROHO