TEMPO.CO , Jakarta: Co-Founder Creco Institute, Raden Pardede menganggap kebijakan subsidi bunga kredit usaha rakyat seperti subsidi bahan bakar minyak yang salah sasaran. Tak semua pemohon kredit bisa menikmati fasilitas pemerintah ini.
Menurut Raden, yang lebih penting untuk dibenahi adalah akses pengusaha kecil ke perbankan. "Selama ini kan itu akar masalahnya," kata Raden saat dihubungi, Kamis, 25 Juni 2015.
Pengusaha mikro, kata Raden selama ini tak punya akses kredit ke perbankan. Selain itu pengusaha mikro juga mengalami kesulitan dalam pendistribusian barangnya. "Produksi mereka jelas tapi selalu kesulitan menjual barangnya."
Pemberian subsidi bunga pada KUR, menunjukkan pemerintah hanya melihat masalah di ujungnya saja. Seharusnya pemerintah membenahi akar permasalahan. Dengan membenahi akses pengusaha kecil ke perbankan dan memperbaiki sistem pasar mikro, maka semua pihak akan merasakan manfaatnya. "Kalau subsidi KUR kan hanya sebagian yang merasakan," kata Raden.
Sebelumnya Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memastikan ketersediaan anggaran untuk subsidi bunga KUR. Pemerintah telah sepakat menurunkan bunga KUR dari 22 persen menjadi 12 persen mulai 1 Juli mendatang. Bambang mengatakan dana untuk subsidi bunga meningkat dari Rp 400 miliar menjadi Rp 1 triliun. "Diambil dari dana cadangan," katanya.
TRI ARTINING PUTRI