TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo berulang tahun ke-54 pada Minggu, 22 Juni 2015. Rupanya Jokowi punya keinginan untuk merayakannya secara personal di Bangka Belitung. Jokowi ingin makan duren di kampung halaman Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Gubernur DKI Jakarta yang juga sekodan Jokowi ketika memimpin Jakarta. (baca: Jokowi Jadi Presiden, Ahok Ajukan Satu Permintaan)
Karena itu, Jokowi mengajak Ahok ikut menemaninya berkunjung ke Batam dan Bangka Belitung serta empat tempat lainnya, sehari sebelumnya. Ahok memang kelahiran Bangka-Belitung. Keluarga besarnya masih tinggal di sana. Ahok sering mudik ke Belitung dan suka pamer ke Jokowi tentang duren kampung halamannya yang teramat nikmat. (baca: Ultah, Jokowi Punya Akun Twitter Baru)
Baca Juga:
Karena cerita itu pula, kata Ahok kepada Tempo, Jumat, 19 Juni 2015, Jokowi ingin sekali berkunjung ke kampung halamannya. Cerita duren juara dan pantai indah kampung halaman Ahok, melekat di benak Jokowi sejak 2012, yakni kala mereka dipersatukan di Kantor Gubernur Jakarta. (baca juga: Gibran kepada Ahok: Nama Saya Bukan 'Anak Jokowi'...)
Sayangnya, rencana ke Belitung itu selalu tertunda. Tiap Ahok pulang kampung, Jokowi selalu tak bisa ikut serta. Jadwal keduanya kian padat karena Jokowi maju dalam Pemilihan Presiden 2014. Ketika jadwal kampanye ke sana, giliran Ahok yang tak punya waktu karena harus mengurus Jakarta sendirian.
Tibalah kini Jokowi yang punya jadwal berkunjung ke Bangka Belitung. Ada empat agenda di sana, antara lain meresmikan Pelabuhan Tanjung Batu, pembangunan Bandar Udara Hanandjoedin, serta berkunjung ke Kawasan Ekonomi Khusus. Di sela itu, Jokowi ingin mampir ke rumah masa kecil Ahok. “Ayolah, ini kunjungan beda,” kata Jokowi kepada Ahok. “Sekarang saya presiden,” ujarnya. (baca juga: Jokowi dan Jas Baru untuk Pelantikan)
Ahok menolak dengan alasan jadwalnya juga padat. Padahal, dia khawatir tak kuat menemani kunjungan presiden karena para pejabat lain sedang berpuasa. Sebagai penganut Nasrani, Ahok tak berpuasa, tapi harus ikut menahan lapar karena menghormati banyak pejabat lain dalam kunjungan itu yang berpuasa. Ia akhirnya mengirim pesan kepada ajudan presiden: “Lain waktu setelah Lebaran.”(baca juga: Demi Ahok, JK Nyaris Minum Saat Berpuasa)
Sumber di lingkaran dekat mereka mengatakan ajakan makan duren itu sebenarnya tujuan lain saja, sebab tujuan utama adalah membicarakan situasi politik kiwari, terutama soal perombakan kabinet. Presiden Jokowi kerap “curhat” soal-soal politik dan kebijakan kepada Ahok. (baca juga:Ahok: Pak Jokowi Lebih Suka di Istana Merdeka)
BAGJA HIDAYAT