TEMPO.CO , Jakarta: Anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Yenti Ganarsih mengatakan belum menerima pendaftaran dari kejaksaan. Padahal, Jaksa Agung M. Prasetyo telah menyiapkan lima jaksa terbaik untuk mendaftar sebagai calon pimpinan KPK.
"Baru diusulkan, tapi sampai saat ini belum, mungkin lagi siap-siap," kata Yenti di sela-sela diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Ahad, 28 Juni 2015. Menurut Yenti, instansi memang boleh merekomendasikan. Tapi, yang daftar tetap perorangan.
Baca Juga:
Dia menegaskan, proses seleksi nanti bukan karena latar belakang instansi dari para pendaftar. "Sepanjang mereka memenuhi proses tahapan-tahapan seleksi. Nanti mereka bisa tidak bersaing dengan yang lain. Pada akhrinya menjadi 8 besar," ujar ahli hukum pidana dari Universitas Trisakti itu.
Hingga Jumat sore, ada sekitar 485 orang yang mendaftar. Rinciannya, 78 PNS, 71 dosen, 4 TNI (2 aktif dan 2 purnawirawan), 19 Polri (6 purnawirawan), 4 wartawan, 3 hakim, dan lainnya. Pendaftaran akan ditutup pada 3 Juli 2015 pukul 12.00 WIB. Nama-nama yang lolos seleksi administrasi akan diumumkan pada 4 Juli di situs www.setneg.go.id.
Adapun lima jaksa yang diusulkan ikut seleksi calon pimpinan KPK adalah Joko Subadyo, Jasman Panjaitan, Sri Hariati, Suhardi, dan M. Roem. Joko pernah menjai Kepala Kejaksaan Tinggi Banten dan Jawa Barat.
Baca Juga:
Jasman saat ini menjabat Sekretaris Jaksa Agung Muda Pengawasan dan merangkap Pelaksana Tugas Jamwas Kejagung. Jasman juga pernah dituding terdakwa korupsi pengalihan fungsi puluhan ribu hektare hutan negara secara ilegal di Tapanuli Selatan, DL Sitorus. Sitorus menuduh Jasman telah mengintimidasinya dan meminta duit Rp 84,6 miliar. Namun, Jasman membantah semua tudingan tersebut.
Jaksa lain, Sri Hariati saat ini menjabat Direktur Perdata Jamdatun Kejagung. Sedangkan Suhardi kini menjabat Kajati Sulawesi Selatan. Adapun M. Roem kini menjabat Wakil Kajati Papua. Roem juga pernah bertugas di KPK.
LINDA TRIANITA