TEMPO.CO, Jakarta - Pemberlakuan tarif ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) mulai dilakukan pada Jumat, 26 Juni 2015. Besaran tarif Tol Cipali disesuaikan dengan jarak yang ditempuh dan golongan kendaraan.
Untuk jarak terjauh (Cikopo sampai Palimanan) tarif kendaraan Golongan I Rp 96 ribu, Golongan II Rp 144 ribu, Golongan III Rp 192 ribu, Golongan IV Rp 240 ribu, dan Golongan V Rp 288.500.
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Masita mengatakan besaran tarif yang dikenakan di Tol Cipali sepadan dengan efisiensi yang didapat pengusaha logistik. "Kendaraan golongan IV Rp 240 ribu, itu sebanding dengan efisiensi yang didapat dibanding lewat Pantura," kata Zaldy. Dia juga mengakui pembukaan Tol Cipali membuat waktu tempuh perjalanan lebih cepat.
Pernyataan senada diungkapkan Sekretaris Jenderal Organda Ateng Aryono. Dia mengatakan keberadaan Tol Cipali akan membuat konsumsi BBM kendaraan lebih rendah dibanding lewat Pantura.
Musababnya, jarak tempuh Tol Cipali lebih pendek sekitar 40 kilometer dibanding Pantura. "Kelelahan awak pengemudi juga bisa lebih berkurang," kata dia.
Meski Tol Cipali dianggap menghemat penggunaan BBM, Ateng mengaku belum mengetahui persis berapa besaran pengiritannya. "Belum ada kajian soal itu. Tapi ada harapan Tol Cipali lebih efisien," kata dia.
Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya, perusahaan operator Tol Cipali, Hudaya Arryanto, mengingatkan pengemudi di Tol Cipali tetap mengutamakan keamanan berkendara dengan menyiapkan kondisi fisik dan kendaraan, apalagi kondisi jalan tol cenderung lurus.
Jika lelah atau mengantuk, dia mengimbau pengemudi memanfaatkan tempat peristirahatan yang telah tersedia. “Saat ini sudah ada enam rest area yang beroperasi," kata Hudaya.
Keenam Rest Area itu ada di KM 86A, KM 86B, KM 101, KM 102, KM 164 dan KM 166. Tempat istirahat tersebut menyediakan fungsi dasar, seperti toilet, musola, tempat parkir hingga beberapa gerai makanan.
Bahkan SPBU pun telah beroperasi di KM 102. "Pekan depan dua rest area lagi akan dibuka, sehingga lengkap menjadi delapan,” kata Hudaya.
AMIRULLAH