TEMPO.CO, Surabaya - Pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Hariyadi, menilai popularitas Wali Kota Surabaya inkumben, Tri Rismaharini, sulit ditandingi oleh kandidat lain. Mereka akan bertanding dalam pemilihan kepala daerah pada 19 Desember 2015.
Risma hampir pasti kembali diusung PDI Perjuangan, berpasangan dengan Wakil Wali Kota Surabaya saat ini, Whisnu Sakti Buana, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya. Menurut Hariyadi, popularitas Risma yang kian melambung yang dinilai banyak pihak sebagai wali kota berprestasi bagi sebagian besar warga Surabaya. “Saya kira sulit menandingi popularitas Ibu Risma,” kata Hariyadi kepada Tempo, Senin, 30 Juni 2015.
Hariyadi mengemukakan analisisnya menanggapi kemunculan Koalisi Majapahit, yang berisikan enam partai politik. Disebut Koalisi Majapahit, karena dideklarasikan di Hotel Majapahit di Jalan Tunjungan, Surabaya. Koalisi itu dibentuk untuk mengimbangi pasangan Tri Rismaharini dan Whisnu. Mereka adalah Partai Golkar, PKS, PKB, PAN, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat.
Hariyadi mengatakan, Koalisi Majapahit akan mengalami kesulitan melawan pasangan Risma dan Whisnu. PDI Perjuangan selalu dikenal sebagai partai yang memiliki kader yang sangat militan, sehingga Koalisi Majapahit sulit membendung popularitas Risma. “Kecuali Koalisi Majapahit mampu menampilkan sosok yang popularitasnya juga tinggi. Kalau sosok yang biasa saja akan percuma,” ujar Hariyadi.
MOHAMMAD SYARRAFAH