TEMPO.CO, Magetan - Sersan Mayor Bambang Hermanto, salah satu korban pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan, akan dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Hingga Rabu sore, 1 Juli 2015, jenazah pria yang bertugas sebagai teknisi radio pesawat nahas itu belum tiba di rumah duka, Dusun Kukur, Desa Karangmojo, Kecamatan Kartoharjo. “Kami masih menunggu,” kata Sukarmo, paman Bambang, saat ditemui di rumah duka.
Serma Bambang meninggalkan seorang istri bernama Qurani Dari Nilasari dan dua anak, yaitu Excel dan Haikal. Sebelum mengembuskan napas terakhir, Bambang bertugas di Pangkalan Udara Abdurahaman Saleh, Malang. Di kota itu pula ia dan keluarganya tinggal.
“Ayah dan ibunya (Bambang) masih di Malang untuk mendampingi menantu dan cucunya. Rencananya pulang ke sini bareng jenazah,” ujar Sukarmo kepada Tempo.
Menurut Sukarmo, Amat Sarkum dan Watinah, orang tua Bambang, berangkat ke Malang setelah mendapat informasi tentang jatuhnya pesawat Hercules dari tayangan berita di televisi nasional pada Selasa sore, 30 Juni 2015. “Keluarga syok karena Bambang ikut terbang bersama pesawat yang jatuh itu,” tuturnya.
Hingga Rabu sore, suasana duka menyelimuti rumah duka di Dusun Kukur, Desa Karangmojo, Kecamatan Kartoharjo, Magetan. Mata sejumlah warga yang datang untuk bertakziah terlihat sembap. Meski demikian, mereka telah menyiapkan bunga tabur di ruang keluarga untuk menyambut jenazah Bambang.
Umi Kartika, seorang kerabat, mengatakan Bambang dikenal sebagai orang yang sopan dalam pergaulan. Almarhum juga sering pulang untuk menjenguk orang tuanya di Magetan. “Orangnya baik dan perhatian sama keluarga,” ucap Umi.
NOFIKA DIAN NUGROHO