TEMPO.CO, Jakarta -Dewan Perwakilan Rakyat akhirnya menyetujui pengangkatan Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI setelah menjalani uji kepatutan dan kelayakan. Gatot menjalani uji kelayakan dan kepatutan selama hampir lima jam sejak pukul 15.30 WIB.
"Komisi Pertahanan DPR menyetujui pemberhentian Jenderal Moeldoko sebagai Panglima TNI dan menyetujui Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI," ujar Ketua Komisi Pertahanan DPR Mahfudz Siddiq di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu, 1 Juli, 2015.
Gatot menjalani uji kelayakan dan kepatutan selama hampir lima jam sejak pukul 15.30 WIB. Selanjutnya, keputusan Komisi Pertahanan ini akan dibawah ke rapat paripurna DPR. (baca: Jadi Panglima TNI, Jenderal Gatot Janji Modernisasi Senjata)
Gatot mengungkapkan kelegaannya setelah lulus uji di DPR. "Tiga jam perasaan saya panas saja. Komisi I benar-benar paham tugas TNI. Pertanyaannya tidak saya duga," kata Gatot dalam sambutan pertama seusai pengumuman hasil uji DPR.
Sebelumnya, Gatot menjabat Kepala Staf Angkatan Darat. Lulusan Akademi Militer tahun 1982 ini pernah menjadi Gubernur Akademi Militer pada 2009-2010. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat pada 2013-2014. (baca: Ini Permintaan Fraksi di DPR kepada Jenderal Gatot Nurmantyo)
Gatot mengungkapkan akan mengantisipasi segala ancaman stabilitas nasional, termasuk serangan di dunia maya. Ia juga berjanji akan meningkatkan kesejahteraan prajurit dan modernisasi alat utama sistem persenjataa "Rencana strategis TNI: peningkatan kesejahteraan prajurit, pemeliharaan dan perawatan alutsista dan non alutsista," kata dia saat menyampaikan visinya.
DPR menggelar uji kepatutan dan kelayakan calon Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sehari setelah menguji calon Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso. Gatot ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko yang pensiun pada 1 Agustus 2015.
Penunjukkan Gatot sempat menuai polemik. Jokowi dianggap mengubah tradisi pengangkatan Panglima TNI sejak pemerintahan Abdurrahman Wahid. Biasanya, jatah panglima dibagi bergilir ntuk tiga matra yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara, dan TNI Angkatan Laut. Sedangkan Moeldoko dan Gatot sama-sama berasal dari matra loreng hijau.
PUTRI ADITYOWATI