TEMPO.CO, Makassar - Andika, 20 tahun, mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, dikeroyok rekannya. Pengeroyokan ini terjadi, ketika Andika hendak mengikuti ujian di Gedung Iqra Lantai III, Kampus Unismuh Makassar, Jalan Sultan Alauddin, Kecamatan Rappocini, Selasa, 30 Juni, sekitar pukul sembilan pagi Wita. Korban menderita sejumlah luka bacok dan dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
Penganiayaan Andika dilakukan sekitar 30 mahasiswa Fakultas Teknik lainnya. Insiden itu disinyalir buntut bentrokan antara mahasiswa Fakultas Teknik melawan kelompok mahasiswa salah satu daerah di Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu. Andika yang merupakan warga daerah itu dituding sempat menyerang mahasiswa Fakultas Teknik dalam beberapa kejadian.
Juru bicara Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar, Komisaris Andi Husnaeni, mengatakan akibat penganiayaan itu, Andika mengalami luka robek pada kepala bagian belakang dan luka terkena anak panah pada punggung kiri.
"Masing-masing mendapat lima jahitan dan satu jahitan," ucap Husnaeni, Selasa, 30 Juni.
Kepada polisi, Andika mengatakan dirinya tiba-tiba diserang puluhan mahasiswa dari fakultasnya, saat hendak mengikuti ujian semester genap. Kelompok pemuda yang menyerangnya menenteng senjata berupa parang, balok kayu, ketapel dan anak panahnya. Tak ingin mati konyol, Andika lantas kabur untuk menyelamatkan diri.
Dalam pelariannya, Andika tertangkap di sekitar Fakultas Kedokteran. Warga Jalan Talasalapang itu lantas jadi bulan-bulanan beberapa mahasiswa Fakultas Teknik yang menangkapnya. Selain dihajar rekannya sendiri, telepon seluler miliknya dirampas. Kelompok mahasiswa yang menyerangnya akhir pergi karena melihat korban tak berdaya.
Selanjutnya, Andika dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk mendapatkan pengobatan. Setelah itu, mahasiswa eksponen 2012 itu diarahkan untuk mengadukan peristiwa yang dialaminya untuk diproses hukum lebih lanjut.
TRI YARI KURNIAWAN