TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Manajer Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek Adli Hakim mengatakan gerbong baru kereta rel listrik (KRL) yang akan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada siang ini, Rabu, 1 Juli 2015, baru bisa digunakan pada pertengahan Agustus 2015. Menurut dia, paling tidak perseroan membutuhkan waktu 1,5 bulan sebelum mengoperasikan gerbong-gerbong tersebut.
Adli menjelaskan KCJ memerlukan waktu 1,5 bulan lantaran ke-30 gerbong tersebut harus menjalani serangkaian tes sebelum digunakan. Kedua tes tersebut ialah uji statis dan dinamis.
Uji statis, kata dia, berfungsi untuk mengukur dimensi gerbong kereta apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian perhubungan, seperti panjang dan lebar gerbong hingga penerangan kereta. Sedangkan uji dinamis, ujarnya, bertujuan untuk melihat keamanan gerbong sebelum digunakan. "Dalam uji dinamis biasanya gerbong akan diuji dalam akselerasi hingga remnya," ucapnya.
Siang ini, PT KCJ mendatangkan 30 unit kereta rel listrik dari Jepang. Kedatangan 30 gerbong ini merupakan tahap pertama dari 120 gerbong yang akan didatangkan oleh KJC hingga akhir tahun. KJC membeli kereta tersebut dari salah satu operator kereta terbesar di Jepang, JR East.
Adli menuturkan selain harus mengalami uji statis dan dinamis. Gerbong KRL pun harus dicat ulang. "Gerbong harus kami cat ulang sesuai dengan identitas KCJ," dia berujar.
Tak hanya itu, Adli menambahkan, KJC perlu mengurusi sertifikasi dari Kementerian Perhubungan sebelum kereta digunakan.Namun, dia mengatakan, baik dari uji statis, dinamis, pengurusan sertifikasi, hingga pengecatan kereta bisa dilakukan secara acak.
GANGSAR PARIKESIT