TEMPO.CO, Sidoarjo - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sidoarjo, Jawa Timur, mengaku belum bisa memastikan penyebab pingsannya ribuan ikan di Kali Porong. Sekalipun warga setempat mengungkapkan bahwa kejadian itu selalu berulang sejak 1990-an lalu setiap kemarau.
BLH lalu menduga-duga dua kemungkinan penyebab ikan-ikan dari berbagai jenis itu mengambang di permukaan, yang kemudian dijaring warga. Dua sebab itu adalah kondisi alam dan pencemaran limbah pabrik. Kemungkinan yang kedua sudah dituturkan sebagian warga.
"Kalau (pingsan) hanya satu-dua hari ini kemungkinan karena kondisi alam, tapi kalau lebih dari dua hari karena limbah pabrik," kata Sekretaris BLH Sidoarjo Nanang Santoso saat dihubungi Tempo, Sabtu, 4 Juli 2015.
Menurut Nanang, bila pingsannya ikan di Kali Porong karena kondisi alam, faktor pemicunya adalah datangnya musim kemarau. Kemarau, menurut dia, menyebabkan suhu air sungai naik. "Bisa jadi juga karena sedimentasi," ujar Nanang.
Adapun untuk kemungkinan kedua, kata dia, harus dibuktikan dengan melakukan uji laboratorium. Adapun hasil uji laboratorium paling cepat dua minggu. "Karena itu, kami menunggu hasil uji laboratorium," tuturnya. Nanang berjanji, bila nanti terbukti ikan-ikan itu pingsan karena pencemaran, LBH akan menelusuri asal limbah pabrik tersebut.
Berdasarkan penuturan masyarakat, peristiwa pingsannya ikan-ikan di Kali Porong pada tahun ini telah terjadi selama seminggu. "Namun warga baru mulai ramai mengambil ikan sejak kemarin," ucap Hudi, warga Desa Ngasem, Kecamatan Gempol, yang rumahnya berada di bantaran Kali Porong.
Menurut Hudi, ikan-ikan itu pingsan karena tercemar limbah sebuah pabrik penyedap makanan yang berada di hulu Kali Porong. Kejadian seperti itu sudah berlangsung bertahun-tahun setiap musim kemarau. "Sekitar sejak tahun 1990-an," katanya.
NUR HADI