TEMPO.CO, Bandung - Bobotoh Persib Bandung akhirnya angkat bicara terkait keputusan yang diambil PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) yang membubarkan skuad Maung Bandung, julukan Persib, pada 30 Juni 2015.
Salah satu Bobotoh Persib Bandung, Yana Umar, mengaku kecewa dengan bubarnya tim yang menjadi kebanggaan warga Jawa Barat itu. “Sebenarnya sangat disayangkan ya, tapi kita harus melihat pengurus juga. Karena ketika tidak ada kompetisi, apa yang harus dipertahankan,” katanya saat dihubungi Tempo, Jumat, 3 Juli 2015.
Menurut Yana, bubarnya Persib Bandung merupakan dampak dari kisruh yang melelahkan antara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Jika dirunut, kata Yana, gara-gara Kemenpora membekukan PSSI, akhirnya PSSI harus menghentikan Liga Indonesia (ISL) yang baru bergulir sekitar tiga pekan. Setelah itu, kisruh pun semakin melebar dengan pemberian sanksi kepada PSSI oleh FIFA selaku induk sepak bola internasional.
“PSSI juga Kemenpora keukeuh (egois). Ngomong sama yang lain harus ideal, tapi mereka sendiri idiot. PSSI dan Menpora itu tidak ada pemikiran ke depan. Kalaupun mau diambil alih harus benar cara penyelesaianya. Kan, sekarang cenderung dibiarin saja,” katanya.
Ketua salah satu organisasi Bobotoh, Viking Persib Club, Heru Joko, sepakat dengan pendapat Yana Umar. Menurut dia, kisruh antara Kemenpora dan PSSI merugikan banyak klub sepak bola di Tanah Air.
“Bikin kaget semuanya, bukan cuma Persib. Klub yang lain juga bubar gara-gara masalah ini. Jadi Persibnya mah enggak salah, sepak bolanya enggak salah. Seharusnya Menpora dan PSSI tahu itu,” ujar Heru.
Heru berharap Menpora dan PSSI yang menjadi biang kisruh sepak bola di Indonesia bisa segera berbenah diri dan cepat mengambil solusi yang tepat guna menyelesaikan masalah persepakbolaan nasional.
“Bagi kita Persib itu jiwa, mungkin ini hanya sementara saja. Tapi intinya, ini merupakan tamparan keras bagi semuanya. Makanya semuanya harus bisa berbenah lagi seperti Menpora dan PSSI ya, agar ke depan masalah ini bisa selesai dan sepak bola kita lebih baik lagi,” ujarnya.
AMINUDIN