TEMPO.CO, Bekasi - Kepala Kepolisian Resor Kota Bekasi Komisaris Besar Daniel Bolly Tifaona mengatakan masih menyelidiki kasus teror bom di rumah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisaris Afief Julian Miftah, di Perumahan Mediterania, Kelurahan Jakamulya, Bekasi Selatan.
Baca juga:
Angeline Dibunuh, Hotman P: SMS Menunjukkan Sekeluarga Tahu!
3 Indikasi Margriet Pemarah: Soal Jam Rolex hingga Kucing
"Kami periksa rekaman kamera pengawas," kata Daniel, Senin, 6 Juli 2015. Kamera sebanyak dua unit itu terpasang di kanopi rumahnya yang berlokasi di Blok A Nomor 160. Kamera pengintai itu dipasang oleh pemilik rumah sejak mendapatkan teror pertama pada pekan lalu. "Saksi juga masih dimintai keterangan."
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, sejak sepekan penyidik di lembaga antirasuah itu mendapatkan teror sebanyak tiga kali. Pertama ialah pelemparan telur busuk dan pencoblosan ban mobil milik korban saat diparkir di rumahnya. Selang tiga hari kemudian, mobil korban jenis Honda Freed disiram menggunakan air keras, dan terakhir ialah teror bom pada semalam.
Baca juga:
Kisah Putri Margriet: Soal Fanpage & Disebut Jadi Marinir AS
Hotman Paris: Jari Angeline Masih Bergerak Saat Diangkat Agus
Kepala Kepolisian Sektor Bekasi Selatan Komisaris Agung Leksono mengatakan benda tersebut dibentuk menyerupai bom. Bahkan, rangkaiannya dibuat semirip mungkin, sehingga warga yang tidak paham akan merasa ketakutan. "Dibuat pakai sterefoam, dipasangi baterai, lampu, dan sejumlah kabel," kata Agung.
Berdasarkan pantauan Tempo, benda itu diletakkan di pintu gerbang rumah korban. Terdapat bekas ledakan yang dilakukan oleh Tim Gegana dari Kepolisian Daerah Metro Jaya. Sisa-sisa stereofoam masih berserakan. Di halaman rumah masih terparkir mobil korban jenis Honda Freed B-1882-CVL.
ADI WARSONO
Baca juga: Diduga Digergaji Ibunya: Si Bocah Ternyata Amat Cerdas
Diduga Digergaji Ibunya, Bocah Cerdas Ini Berbohong?