Antisipasi Kemacetan, Polda Jatim Siagakan 20 Drone

Editor

Zed abidien

Drone yang akan digunakan sebagai kamera pengawas saat ujian masuk perguruan tinggi di Cina. Getty Images
Drone yang akan digunakan sebagai kamera pengawas saat ujian masuk perguruan tinggi di Cina. Getty Images

TEMPO.COSurabaya - Polisi menyiagakan sebanyak 20 drone di 12 titik yang dianggap rawan kemacetan dan kecelakaan selama Lebaran. Hal ini dilakukan untuk mendukung operasi Ketupat Semeru selama Hari Raya Idul Fitri.

"Ini juga agar kami dapat cepat bertindak jika memang nanti ada kecelakaan dan macet," kata Direktur Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Verdianto Iskandar kepada wartawan di kantornya, Senin, 6 Juli 2015.

Sebanyak 20 drone tersebut disiagakan di beberapa tempat, yaitu sepanjang jalan antara Kabupaten Nganjuk dan Kota Madiun, termasuk Kecamatan Caruban, Kabupaten Madiun. Selain itu, drone tersebut disiagakan di daerah Kecamatan Duduk Sampeyan, Kabupaten Gresik; Pasar Babat, Kabupaten Lamongan; dan Simpang Apolo, Kabupaten Pasuruan.

"Kami juga menempatkan drone di daerah Batu, Malang; dan Simpang 3 Pendem, Batu, Malang; serta Karanploso, Malang," ujar Verdianto.

Verdianto juga menjelaskan bahwa polisi selama Lebaran akan siaga selama 24 jam. Selain itu, untuk antisipasi kecelakaan lalu lintas, polisi akan menyediakan truk derek. "Kalau ada kecelakaan, bangkai kendaraan bermotor yang terlibat kecelakaan akan kami pindahkan maksimal satu jam agar tidak mengganggu lalu lintas," tuturnya.

Jawa Timur sendiri, kata Verdianto, memiliki 40 titik rawan kecelakaan. Selain itu, terdapat 70 titik rawan kemacetan.

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Anas Yusuf mengatakan polisi juga menyiapkan beberapa pasukan penembak jitu (sniper) di beberapa titik rawan, seperti Alas Roban, Kabupaten Bondowoso; dan pertigaan Mengkreng, Kabupaten Kediri. "Ini untuk antisipasi begal dan bajing loncat," ucap Anas.

EDWIN FAJERIAL