TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Andri Yansah sudah meninjau lokasi-lokasi yang bakal menjadi terminal bayangan saat arus mudik Lebaran. "Sedang kami data dan bakal kami laporkan ke Kementerian Perhubungan," kata dia di Balai Kota, Selasa, 7 Juli 2015.
Gubernur yang akrab disapa Ahok itu mengatakan perusahaan otobus bakal kena sanksi dari Kementerian Perhubungan bila armadanya memicu timbulnya terminal bayangan. Namun tak menutup kemungkinan terminal bayangan dibutuhkan untuk mengantisipasi kepadatan terminal resmi.
"Beda cerita kalau terminal resmi masih muat, tapi bus enggak mau masuk, maka harus dicabut trayeknya kalau begitu," Ahok berujar. Dia mengatakan arus mudik harus jadi momentum untuk menertibkan terminal bayangan. Sebab, bila dibiarkan bakal membuat lalu lintas semrawut di kemudian hari.
Di Jakarta Timur, ada delapan lokasi terminal bayangan. Antara lain di sekitar Terminal Pulogadung, sekitar Terminal Kampung Rambutan, Jalan Raya Kramat Jati, depan Gedung BKN Cawang, pintu Tol Cakung, Jalan Wisma Haji, Pangkalan Jati Kalimalang, dan Gandaria.
RAYMUNDUS RIKANG