TEMPO.CO, Jakarta - Klub Semen Padang memberi sinyal tidak akan ikut turnamen Piala Kemerdekaan yang digelar Tim Transisi Kementerian Pemuda dan Olahraga. Kompetisi tersebut untuk memperingkati HUT ke-70 kemerdekaan Indonesia.
"Kami tak siap dari banyak sisi," ujar Direktur Teknik Semen Padang Asdian.
Menurut Asdian, seluruh pemain dan pelatih masih diliburkan setelah penghentian kompetisi akibat pembekuaan PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga.
"Pemain tidak akan bersedia jika tak ada kejelasan gaji," ujar Adian, Senin, 6 Juli 2015
Apalagi, kata Asdian, saat ini kondisi keuangan PT Semen Padang yang menjadi sponsor utama tim berjuluk Kabau Sirah itu sedang tidak baik. Dengan demikian, itu berpengaruh juga terhadap keuangan klub.
"Apalagi kompetisi tidak ada. Keran (keuangan) ditutup," ujarnya.
Menurut dia, selama libur saka, gaji pemain hanya dibayar 20 persen. Hampir setiap bulan PT Semen Padang mengeluarkan sekitar Rp 400 miliar untuk itu.
Jika ikut Piala Kemerdekaan, kata Asdian, pemain sudah harus dikumpulkan untuk latihan. Tiket dari kota asal mereka ke Padang juga butuh biaya besar.
Sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Tim Transisi akan menggelar turnamen Piala Kemerdekaan. Turnamen tersebut akan mulai diselenggarakan pada 1 Agustus 2015.
"Kick off pada 1 Agustus dan itu lebih cepat satu hari dari apa yang saya sampaikan pada Presiden Joko Widodo," ujar Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dalam Workshop Piala Kemerdekaan 2015 di Hotel Royal Kuningan, Jakarta.
ANDRI EL FARUQI