TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian akan melakukan pemeriksaan psikologis terhadap GT dan ibunya, Leassa Sharon Rose, ihwal dugaan kekerasan terhadap anak kandungnya itu. "Kami sudah mengundang psikolog untuk mengecek kejiwaan ibu ini," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Audie Latuher di kantornya, Rabu, 8 Juli 2015.
Menurut Audie, pemeriksaan Sharon dilakukan bertahap. "Sekarang masih observasi," kata Audie. Selain menggelar pemeriksaan kejiwaan, polisi mengadakan tes urine untuk melihat indikasi keterlibatan ibunda GT itu dengan narkotik. Tes narkotik itu juga berlangsung hari ini.
Pembalut Wanita Berklorin
Heboh Klorin di Pembalut Wanita: Ini Daftar dan Bahayanya
Awas, Ada Klorin di Pembalut Wanita, Ini Daftar Mereknya
Pemeriksaan GT dilakukan polisi untuk mengetahui apakah keterangan yang disampaikannya kepada tetangga yang menolongnya benar atau tidak. Dugaan penganiayaan ini terungkap karena warga berinisial FB dan ketua rukun tetangga setempat melapor ke Kepolisian Resor Jakarta Selatan dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia tentang dugaan kekerasan terhadap GT.
Kepada polisi, GT mengaku disiksa ibunya, Sharon. Polisi, dalam pemeriksaan awal terhadap anak itu, menemukan luka sayatan sekitar 7 sentimeter di sisi dalam paha kanan, luka memar di siku tangan kanan, luka sayatan di pipi kiri dekat kuping sekitar 5 sentimeter, dan luka seperti bekas sundutan api di telapak tangan kiri.
Berita Angeline Dibunuh
Inilah Bukti Margriet Lebih Sayang Kucing ketimbang Angeline
Merasa Dikecoh Putri Magriet, Ini Sosok Christopher Burns
Polisi lantas mengantar GT menjalani visum di Rumah Sakit Pusat Pertamina, 30 Juni 2015. Hingga Sabtu, 4 Juli 2015, GT tidak mau pulang ke rumahnya, sehingga ditampung di Rumah Perlindungan Anak, Cipayung, Jakarta Timur. Sebelum memeriksa Sharon, polisi dan KPAI mendatangi rumah ibu itu di Cipulir Permai untuk memeriksa kondisi lingkungannya.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Nunu Supadmi mengatakan sempat melihat-lihat kondisi rumah Sharon. “Saya naik ke lantai 2, tidak ada temuan apa pun,” ucap Nunu.
Sharon membantah semua tudingan tersebut. "Dia sudah tak pulang dua hari, dan saya lapor ke polsek. Kalau saya melakukan (penganiayaan) itu, ngapain saya lapor? Itu, kan, seperti menyerahkan diri,” ujarnya. Sharon melapor bahwa GT hilang sejak 26 Juni 2015.
NINIS CHAIRUNNISA
Baca Juga
Bayar Pakai Kartu Debit, Duit Pembeli Ini Nyaris Dicuri
Kasus Angeline: Pria Australia Ini Dikecoh Putri Margriet