TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan akan memperkuat basis kekuatan TNI Angkatan Udara dan Angkatan Laut. Tujuannya, untuk mendukung konsep poros maritim yang digagas Presiden Joko Widodo.
Menurut Gatot, untuk masa depan, tidak ada alternatif selain mengembangkan dan menguatkan TNI AL dan AU. "Dengan demikian, Nusantara ini harus bisa terpantau kemudian bisa diamankan, cepat kita bereaksi," kata Gatot di Istana Negara, Rabu, 8 Juli 2015."
Bentuk kongkritnya, kata Gatot, adalah dengan menambah alat utama sistem persenjataan untuk Angkatan Udara dan Laut. "Seperti menambah kapal, perbaikan radar, untuk memperkuat pertahanan."
Presiden Joko Widodo melantik Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI pengganti Jenderal Moeldoko di Istana Negara. Gatot saat ini resmi sebagai Panglima TNI, meski belum ada serah terima jabatan dari Moeldoko.
Pada 1 Juli 2015, Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui pengangkatan Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI setelah menjalani uji kepatutan dan kelayakan. Gatot menjalani uji kelayakan dan kepatutan selama hampir lima jam.
Gatot menjabat Kepala Staf Angkatan Darat. Lulusan Akademi Militer tahun 1982 ini pernah menjadi Gubernur Akademi Militer pada 2009-2010. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat pada 2013-2014.
REZA ADITYA