TEMPO.CO , Surabaya - Koalisi Majapahit, yang terdiri atas enam partai politik (Gerindra, Demokrat, PKS, PKB, Golkar, dan PAN), terancam tidak akan mengusung calon dalam pemilihan kepala daerah karena Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan kembali mengusung calon inkumben, Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, yang popularitasnya masih sangat tinggi.
“Jadi, kami juga mencari pasangan bakal calon yang memiliki kompetensi lebih baik dari wali kota sebelumnya (Risma),” kata Ketua Kelompok Kerja Koalisi Majapahit, A.H. Tony, kepada Tempo, Rabu, 8 Juli 2015.
Menurut Tony, kompetisi ini diciptakan untuk mencari calon wali kota yang lebih baik. Untuk itu, koalisi membentuk tim khusus untuk melakukan seleksi secara kompetitif terhadap calon-calon yang telah mendaftarkan diri di masing-masing partai untuk selanjutnya dimusyawarahkan di ranah koalisi.
Tony menambahkan, jika nantinya ditemukan bakal calon yang memiliki kompetensi bagus, calon itulah yang akan dipilih. Namun, apabila tidak ditemukan calon ideal itu, Koalisi Majapahit tidak akan memaksakan diri untuk mengusung pasangan bakal calon.
“Tentunya, kami akan terus mencarinya, meskipun kami harus poso (puasa) sampai tahun 2017,” katanya.
MOHAMMAD SYARRAFAH