TEMPO.CO, Makassar - Kepolisian Sektor Makassar mendapatkan bantuan dari Kepolisian Resor Kota Besar Makassar dalam pengusutan kasus penganiayaan terhadap Tiara Rudi, 13 tahun, yang dilakukan ayah kandungnya, Rudi Haeruddin, 35 tahun. "Kasus ini menjadi atensi. Karena itu, sekarang ada backup Polrestabes Makassar," kata Kepala Polsek Makassar Komisaris Sudaryanto kepada Tempo, Jumat, 10 Juli 2015.
Polsek Makassar sendiri telah membentuk dua tim untuk mengungkap kematian Tiara. Tim pertama bertugas melakukan penyidikan dengan memeriksa saksi-saksi. Adapun tim kedua bertugas mengejar Rudi, yang kabur setelah menganiaya putri sulungnya. "Kini ada bantuan personel dari Polrestabes untuk memburu pelaku," ucap Sudaryanto.
Tak hanya itu, Polrestabes Makassar juga berencana mengerahkan penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak untuk membantu penyidikan perkara ini. Hingga kini jumlah saksi yang telah menjalani pemeriksaan sudah empat orang. Yakni ibu korban, Ani; adik korban, Indriyani; dan dua tetangga keluarga itu, yaitu Daeng Naba dan Vera.
Ihwal pengejaran Rudi, Sudaryanto mengatakan kepolisian berfokus menyisir daerah di sekitar lingkungan rumah pria pengangguran itu. Musababnya, Rudi disebut-sebut beberapa kali menampakkan diri di sekitar tempat kejadian perkara di Jalan Rappocini Raya, Gang I, Makassar, dan kuburan anaknya di Pemakaman Islam Dadi, Makassar. "Menurut informasi, dia masih di daerah ini. Belum keluar kota," ucap Sudaryanto.
Ibunda Tiara, Ani 30 tahun, mengatakan suaminya yang membunuh anak yang merupakan tulang punggung keluarganya itu masih di Makassar. Dua malam lalu, Rudi sempat terlihat dari jauh mengamati rumahnya. Tak hanya itu, pria yang dikabarkan pemabuk dan pecandu narkoba itu disebutnya sempat mengunjungi makam anaknya.
"Ada juga yang pernah lihat dia naik sepeda motor tidak pakai baju. Kayak orang stres," ucap Ani.
Kendati sering terlihat oleh warga sekitar, Rudi selalu gagal ditangkap. Ia cukup lihai. Pria bertato itu selalu meninggalkan lokasi saat warga atau polisi datang hendak menyergapnya. Ani meminta polisi segera menangkap dan menindak tegas pembunuh anaknya itu.
Penganiayaan terhadap Tiara terjadi di rumahnya di Jalan Rappocini Raya, Gang I, Kecamatan Makassar, Selasa, 7 Juli, sekitar pukul 21.00 Wita. Dengan brutal, Rudi tega memukuli tengkuk dan kaki Tiara menggunakan sapu dan balok kayu. Korban sempat dirawat di RS Wahidin Sudirohusodo, sampai akhirnya dinyatakan tewas pada Rabu, 8 Juli, sekitar pukul 07.00 Wita.
TRI YARI KURNIAWAN