Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dikukuhkan Jadi HB XI, Adik Sultan: Demi Allah Saya Tak Tahu  

image-gnews
GBPH Prabukusumo menyerahkan kartu keanggotaan partai nya di kantor DPD Demokrat. TEMPO/Arif Wibowo
GBPH Prabukusumo menyerahkan kartu keanggotaan partai nya di kantor DPD Demokrat. TEMPO/Arif Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyaakarta - Adik tiri Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Bendara Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo, membantah telah dikukuhkan menjadi Sultan Hamengku Buwono XI. Bahkan Prabukusumo tidak tahu menahu dengan acara pengukuhan dirinya yang dilakukan Paguyuban Trah Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Pemanahan yang dipimpin Satrio Djojonegoro di petilasan Keraton Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman pada 12 Juli 2015 pukul 16.00 WIB itu.

“Demi Allah, demi Rasulullah. Saya tidak tahu sama sekali! Dan ini bulan puasa Ramadan,” kata Prabukusumo melalui pesan yang dikirim lewat WhatsApp, Ahad, 12 Juli 2015 malam.

Prabu mendapat informasi dari wartawan yang mengirimkan broadcast informasi pengukuhan tersebut kepadanya. Prabu menegaskan sama sekali tidak mengetahui soal pengukuhan tersebut.

Baca juga:

Akun Akseyna UI Hidup Lagi, Polisi: Ini Petunjuk Baru !
Inul Bagi THR Rp 2 Miliar, Zaskia Gotik? Ini Jumlahnya 

Dia pun menegaskan, bahwa pengukuhan dirinya tidak sah alias illegal. Lantaran pengangkatan seorang sultan harus berdasarkan paugeran keraton. Seperti saat pengangkatan Sultan HB X berdasarkan rapat keluarga anak-anak HB IX didampingi para sesepuh. Nanti pun yang menggantikan HB X juga berdasarkan rapat yang sama karena HB X tidak mempunyai putera mahkota alias Pangeran Pati.

“Siapapun yang terpilih nanti terkait UU Keistimewaan DIY. Harus menyesuaikan,” kata Prabu.

Selanjutnya: Prabu juga menilai

Di sisi lain, Prabu juga menilai pengukuhan dirinya oleh Paguyuban Trah Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Pemanahan adalah legal karena merupakan bentuk usulan dari masyarakat.

Dalam pemberitaan sebelumnya, paguyuban tersebut telah mengukuhkan Prabukusumo sebagai Sultan HB XI. Alasannya, sejak Sultan HB X mengeluarkan Sabdaraja pada 30 April 2015 lalu secara otomatis telah terjadi kekosongan tahta di keraton. Lantaran Sultan telah berganti nama dan gelar dari Sultan Hamengku Buwono X dengan gelar Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengku Buwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sadasa ing Ngayogyakarta Hadiningrat menjadi Sultan Hamengku Bawono Kasepuluh dengan gelar Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem ingkang Sinuwun Sri Sultan Hamengku Bawono ingkang Jumeneng Kasepuluh Suryaning Mataram Senopati ing Ngalaga Langgenging Bawono Langgeng Langgening Tata Panatagama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Paguyuban tersebut juga berencana untuk menyampaikan surat pengukuhan kepada Prabu usai lebaran mendatang di kediamannya. Prabu pun menyatakan akan menerima kedatangan mereka. “Akan saya terima. Saya ingin tahu maksudnya dan tujuannya apa? Kenapa saya (yang dikukuhkan),” kata Prabu.

Dia berharap kedatangan paguyuban itu hanya sekedar menyampaikan pendapat saja. Mengingat saat mereka melantiknya sebagai Sultan HB XI, Prabu tak hadir. “Yang dilantik kan mestinya hadir. Padahal saya tidak tahu sama sekali,” kata Prabu.

Apabila paguyuban tersebut memberitahukannya sejak awal soal rencana pengukuhan itu, Prabu menyatakan akan mencegahknya. Lantaran pengukuhan itu tidak sesuai dengan paugeran keraton.

“Saya bisa saja menuduh mereka punya niat buruk atau baik. Suksesi itu tidak pernah ada antara saya dengan kangmas dan dimas (kakak dan adik),” kata Prabu.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Baca juga:

Akun Akseyna UI Hidup Lagi, Polisi: Ini Petunjuk Baru !
Inul Bagi THR Rp 2 Miliar, Zaskia Gotik? Ini Jumlahnya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

3 hari lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.


Cerita dari Kampung Arab Kini

4 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

7 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

11 hari lalu

Raja Keraton Yogya Sri Sultan HB X saat melaunching Museum Kereta Keraton Yogyakarta yang kini berganti nama menjadi Kagungan Dalem Wahanarata Selasa (18/7). Dok.istimewa
Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.


Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

37 hari lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan  Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.


60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

42 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

44 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

44 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

48 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

52 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.