TEMPO.CO, Cilegon - Kapal Motor Penumpang (KMP) Mutiara Persada III, mengalami mati mesin dan kandas di perairan Selat Sunda, tepatnya di sekitar Pulau Tempurung, atau sekitar 4 mil dari pelabuhan Merak. Diduga, kapal mengalami mati mesin karena bahan bakar kapal tercampur air.
Informasi yang dihimpun Tempo, kapal tersebut mengalami mati mesin saat dalam perjalanan dari Pelabuhan Panjang, Lampung menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dengan mengangkut puluhan kendaraan ekspedisi. Di tengah perjalanan, tepatnya di sekitar Pulau Tempurung, mesin kapal tiba-tiba mati. Kapal sempat terombang-ambing selama empat jam sebelum akhirnya berhasil dievakuasi.
Akibat kejadian tersebut, setidaknya 142 penumpang yang terdiri dari sopir dan kernet kendaraan ekspedisi harus dievakuasi ke pelabuhan terdekat di Merak. “Memang ada masalah di mesin induk, kita masih dalami,” kata Pengawas operator pelabuhan, Washington Sitanggang Senin, 13 Juli 2015.
Kepala Bidang Keselamatan Berlayar dan Patroli Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banten, Thomas Candra mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, KMP Mutiara Persada III mengalami mati mesin akibat bahan bakar tercampur air, sehingga mempengaruhi mesin kapal.
Meski demikian, pihaknya sudah berhasil mengevakuasi seluruh korban serta kapal menggunakan empat tugboat milik KSOP. Seluruh penumpang selanjutnya akan diantar ke wilayah tujuan dengan bantuan ASDP Merak. "Mati k arena air, tapi kita akan melakukan pemeriksaan kembali penyebab kapal ini mati," katanya.
WASI’UL ULUM