TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait melontarkan sebuah skenario yang diyakininya merupakan rencana awal anak-anak Margriet Megawe terkait dengan pembunuhan adik tiri mereka, Angeline. Kecurigaan Arist berawal dari posisi jasad Angeline yang hanya dikuburkan seadanya di halaman rumah Margriet.
“Mungkin saja tubuh Angeline sebenarnya ingin dipindahkan dan disembunyikan di sebuah kebun orang,” katanya saat dihubungi, Selasa, 14 Juli 2015. (Baca: Kasus Angeline, Bau Kuburan, Curiga Arist dan Sikap Margriet)
Dengan begitu, kata Arist, nanti akan ada orang lain yang menemukan jasad Angeline. “Kalau skenario itu berjalan, alibi keluarga yang menyatakan Angeline hilang dan akhirnya ditemukan orang jadi terbukti,” ujar Arist sembari menekankan bahwa dugaannya ini perlu diselidiki polisi.
Sampai saat ini, kata Arist, dugaan skenario pembunuhan Angeline semacam itu cocok bila disandingkan dengan fakta lain yang sudah dipastikan terjadi. Misalnya saja, fakta bahwa keluarga Angeline sempat berkampanye dan meminta pertolongan banyak pihak untuk melakukan pencarian Angeline sebelum gadis itu ditemukan tewas di rumahnya sendiri.
Berulang kali Arist mengakui skenario itu baru dugaan. Karena itu, dia ingin kakak-kakak Angeline memberikan keterangan untuk membuktikan dugaan itu di pengadilan. “Mereka harus bisa buktikan kasus Angeline ini bukan persekongkolan seisi rumah itu,” tuturnya.
Sampai saat ini, Margriet Megawe dan anak-anaknya membantah terlibat dalam pembunuhan Angeline. Pengacara Margriet bahkan mengajukan gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Denpasar, mempertanyakan tindakan polisi mengenakan status tersangka kepada dirinya. Margriet yakin polisi sebenarnya tidak punya bukti yang memadai.
MITRA TARIGAN
Berita Terbaru:
Duh, Ditangkap, Vitalia Malah Foto Sama Kapolsek: Ada apa?
Ditahan KPK, OC Kaligis Bicara Soal Gubernur & Suap Hakim