TEMPO.CO , Jakarta: Tim DVI Polda Metro Jaya belum dapat mengidentifikasi lima korban tewas kebakaran di PT Mandom Cibitung, Kabupaten Bekasi. Sebab, jenazah para korban terbakar sampai hangus.
"Kondisinya tak dapat dikenali secara visual karena hangus terbakar," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak Senin 13 Juli 2015. Karenanya, untuk proses identifikasi diperlukan pemeriksaan melalui DNA.
Musyafak menuturkan, sudah ada lima keluarga yang datang ke posko ante mortem di Polres Bekasi Kabupaten yang melaporkan kehilangan keluarganya. "Sabtu kemarin kami sudah lakukan pendataan terhadap keluarga itu," kata dia. Termasuk penyerahan sampel DNA.
Menurut dia, sampel DNA dari keluarga dan jenazah sudah dikirim ke Laboratorium Mabes Polri untuk diperiksa. "Sekarang sedang proses. Mungkin dalam tiga hari akan keluar," ujarnya.
Lima keluarga yang datang itu melaporkan kehilangan keluarganya. Ada empat orang perempuan dan satu orang laki-laki yang dilaporkan hilang. "Dari pemeriksaan kami, lima jenazah itu empat perempuan dan satu laki-laki," ujarnya. Namun, Musyafak belum dapat menyatakan jenazah dan anggota keluarga itu sebagai sosok yang sama sebelum ada hasil pemeriksaan DNA. "Kami akan buktikan secara ilmiah dulu."
Lima keluarga yang melaporkan adalah Hadimin yang kehilangan anaknya bernama Rosiana, Supono melaporkan putrinya Meita, Muhidin melaporkan putranya M.Nasoli, Subari kehilangan putrinya dan Subianto kehilangan putrinya Nur Hasanah.
Selain itu, ada satu korban meninggal yang sudah teridentifikasi. Korban itu diketahui bernama Febriani, 22 tahun. "Dia meninggal kemarin setelah sempat dirawat karena menderita luka bakar 70 persen," kata Musyafak.
Kepolisian mencatat ada sebanyak 52 korban yang menjalani perawatan di 10 rumah sakit. "Rata-rata mereka menderita luka bakar. Ada yang ringan sampai berat," kata Musyafak. Luka bakar yang korban alami berkisar antara 20-80 persen.
NINIS CHAIRUNNISA