TEMPO.CO, Jakarta - Relawan Basuki Tjahaja Purnama yang tergabung dalam @TemanAhok bergerak secara masif mengumpulkan kartu tanda penduduk warga DKI Jakarta. Satu juta kartu tanda penduduk diperlukan Ahok, sapaan akrab Basuki, untuk mengikuti pemilihan Gubernur DKI pada 2017 lewat jalur independen.
Juru bicara @TemanAhok, Amalia Ayuningtyas, mengatakan para relawan lebih banyak menyeru warga Jakarta untuk menyerahkan kartu identitasnya melalui media sosial. Video, pamflet, dan poster yang berisi ajakan disebar relawan di semua media sosial. "Kami berfokus di media sosial," kata Amalia saat dihubungi Tempo, Senin, 13 Juli 2015.
Selain memanfaatkan situs jejaring sosial, kata dia, banyak relawan yang bergerak secara gerilya dari rumah ke rumah. Bahkan beberapa rumah, kos, dan rumah-toko milik relawan dijadikan posko untuk mengumpulkan KTP. "Itu inisiatif mereka," katanya.
Amalia menyebutkan hingga saat ini telah terkumpul 13.061 KTP. Berdasarkan jadwal di Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI, batas pengumpulan KTP sebagai syarat maju lewat jalur independen yakni Agustus 2016. Namun relawan Ahok mematok batas pengumpulan sebulan sebelum tenggat tersebut.
Amalia menjelaskan, aksi ini dilakukan karena mereka menganggap Ahok masih pantas menjadi pejabat nomor satu di Ibu Kota. Dia beralasan, Ahok merupakan sosok yang berani mengambil keputusan tidak populer demi membenahi Jakarta.
Selain itu, Ahok dianggap berani melawan kelompok yang selama ini melakukan korupsi dan menggerogoti rencana pembangunan Jakarta. "Pak Ahok itu setidaknya memberi harapan, karena masih ada pejabat yang mau bekerja keras untuk masyarakat."
Ahok mengaku senang dengan beragam aksi yang dilakukan para relawannya itu. Termasuk pembuatan video yang diunggah di situs jejaring sosial untuk menjaring KTP. “Saya sudah nonton. Videonya bagus. Keren juga, lho,” kata Ahok.
Namun Ahok belum bisa memastikan apakah dia akan maju lewat jalur independen, seperti yang dikehendaki para relawannya itu. Menurut dia, masih ada banyak kemungkinan. Jika pun maju lewat partai, Ahok mengatakan, dia tak akan mungkin hanya diusung oleh satu partai.
"Misalnya saya gabung Partai NasDem atau Partai Idaman-nya Rhoma Irama, itu juga belum cukup," katanya.
ERWAN HERNAWAN |YOLANDA RYAN ARMINDYA