TEMPO.CO, Jakarta - Tim tenis putra Indonesia berharap bisa mencuri satu poin di pertandingan Piala Davis Zona Asia/Oceania II melawan Pakistan di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, hari ini, 14 Juli 3014.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pelti), Donald Wailan Walalangi, mengatakan timnya akan mengerahkan segala kekuatan untuk bisa tampil maksimal di pertandingan tersebut.
“Kami ingin menang, begitupun Pakistan. Jadi harus berusaha maksimal dan berharap bisa mencuri satu poin di pertandingan besok,” kata Donald kepada Tempo, Senin, 13 Juli 2014.
Pada laga perdana melawan Pakistan pada Selasa ini, Indonesia akan menurunkan pemain tunggal Aditya Hari Sasongko yang akan melawan andalan Pakistan, Aqeel Khan. Sedangkan pada partai kedua, David Agung Susanto akan berhadapan dengan Samir Iftikar.
Untuk nomor ganda yang digelar pada Rabu, 15 Juli 2015, Indonesia akan menurunkan pasangan David Agung Susanto/Sunu Wahyu Trijati. Mereka akan menghadapi pasangan Pakistan Mohammad Abid Ali Khan Akbar/Aqeel Khan.
Baca Juga:
Sedangkan untuk pertandingan kedua nomor tunggal pada Kamis, 16 Juli 2015, David Agung Susanto akan menghadapi Aqeel Khan dan Aditya Hari Sasongko akan berduel dengan Samir Iftikhar. “Kami melihat peluangnya sama, Pakistan cukup kuat dan pasti akan bermain maksimal. Tapi kamis masih optimistis,” kata Wailan.
Pada pertandingan Piala Davis kali ini, salah satu pemain tenis andalan Indonesia, Christopher Rungkat, harus absen karena mengalami cedera. Wailan mengatakan Christopher harus menjalani pemulihan dalam beberapa hari kedepan. “Tapi pemain lainnya dalam kondisi fisik yang prima. Mereka sudah siap untuk bertanding besok,” ujar Wailan.
Tim Indonesia akan berpeluang besar lolos ke putaran final Piala Davis Grup II Asia/Oceania jika bisa merebut poin dari pertandingan hari pertama. Pada pertandingan babak pertama yang digelar di Palembang, Indonesia berhasil menang 5-0 atas Iran. Sedangkan tim Pakistan menang atas Kuwait dengan skor 3-2 di Kolombo.
Pertemuan Indonesia dengan Pakistan kali ini merupakan yang keempat kalinya di Piala Davis. Pada tiga pertemuan sebelumnya, Indonesia unggul 2-1 atas Pakistan.
Tim Indonesia terakhir kali menghadapi Pakistan di Rawalpindi, Pakistan pada 2-4 Maret 1984, dan kalah 4-1. Saat itu Indonesia diperkuat Suharyadi, Tintus Arianto Wibowo, Wailan Walalangi, dan Ludi Wijono.
Pertandingan dengan Pakistan kali ini tentu akan menjadi penentuan prestasi tim tenis putra Indonesia setelah sekian lama terpuruk di Piala Davis. Jika berhasil menang melawan Pakistan, Indonesia akan melaju ke babak ketiga penyisihan Zona Asia/Oceania. Sedangkan tim yang kalah akan tetap berada di Grup II zona Asia/Oceania.
Prestasi paling menggembirakan tenis Indonesia hanya pernah terjadi pada 1983 dan 1989. Saat itu, Indonesia berhasil menembus Ggrup dunia. Indonesia juga tercatat pernah lolos ke babak playoff untuk masuk Grup Dunia pada 1994, tapi kalah dan kembali ke Grup I zona Asia/Oceania. Setelah itu, prestasi tim tenis Indonesia terus terpuruk.
ANGGA SUKMAWIJAYA