TEMPO.CO, Jakarta - Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Susetio Cahyadi membantah memperlakukan model Vitalia Sesha secara spesial. Menurut dia, Vitalia Sesha tak dijadikan tersangka karena tak ada satu pun narkoba yang dibawa model majalah dewasa itu saat ditangkap. "Sesuai ketentuan undang-undang, ia harus direhabilitasi," kata Susetio, Selasa, 14 Juli 2015.
Vitalia Sesha ditangkap di kamar nomor 657, Hotel Mercure, Pademangan, Jakarta Utara, pada 11 Juli 2015. Ia ditangkap karena diduga hendak melakukan pesta narkoba. Saat digeledah, polisi menemukan barang bukti satu butir narkoba jenis ekstasi, satu bungkus daun ganja seberat 2,91 gram, 54 butir happy five, dua plastik ketamine 7,00 gram, satu buah alat hisap ganja, uang senilai 100 USD, sisa potongan happy five, serta dua tas merek Chanel dan Hermes.
Berita Terbaru:
Duh, Ditangkap, Vitalia Malah Foto Sama Kapolsek: Ada apa?
Ditahan KPK, OC Kaligis Bicara Soal Gubernur & Suap Hakim
Saat digeledah, barang bukti tersebut diklaim didapatkan dari empat rekan Vitalia yang berinisial PF, DC, MF dan YWS. "Yang tiga lainnya adalah AN (Vitalia), CK, dan SR tidak terbukti membawa atau menyimpan narkoba," kata dia. Usai penggeledahan, Vitalia bersama enam rekannya langsung digelandang ke Polsek Pademangan.
Setibanya di Polsek, Vitalia menjalani tes urine. "Hasilnya positif," kata Susetio. Meski demikian, ia tak menetapkan status tersangka pada model yang memiliki nama asli Andi Novitalia itu. Dia membantah tak ditetapkannya Vitalia adalah bentuk perlakuan spesial. "Kami melihat dia sebagai orang biasa, bukan artis," kata Susetio, Selasa, 14 Juli 2015.
Kuasa hukum Vitalia, Chris Sam Siwu, mengatakan rehabilitasi yang dilakukan agar dapat berpikir jernih, bukan rehabilitasi pecandu. Dia juga mengatakan polisi juga dapat melihat Vitalia tidak bersalah. "Dia tidak tahu apa yang dia minum," kata Chris.
Sebelumnya, Vitalia juga pernah membuat heboh karena pernah berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. Model dewasa kelahiran 15 November 1986 ini menerima hadiah sedan Honda Jazz bernomor polisi sesuai dengan namanya, B 15 VTA. Dia juga mendapatkan hadiah sejumlah uang dan jam tangan mewah dari tersangka kasus suap impor sapi, Ahmad Fathanah.
DINI PRAMITA
Baca juga:
Heboh Pohon Uang, Duit Rp 2,6 M Mendadak Jatuh Bak Daun!
Majikan Tergoda Rayuan Pembantu, Rp 51 Juta Raib