Larang Takbir Keliling, Purwakarta Gelar Festival Bedug

Editor

Zed abidien

Sejumlah peserta beraksi menabuh bedug saat gelaran Festival Bedug Takbiran tingkat provinsi Sulawesi Selatan di Lapangan Syeh Yusuf, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, 11 Juli 2015. TEMPO/Fahmi Ali
Sejumlah peserta beraksi menabuh bedug saat gelaran Festival Bedug Takbiran tingkat provinsi Sulawesi Selatan di Lapangan Syeh Yusuf, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, 11 Juli 2015. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Purwakarta - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, melarang kegiatan takbir keliling pada malam takbiran menjelang perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1436 H yang diperkirakan jatuh pada Jumat, 17 Juli 2015.

"Takbir kelilingnya kami ganti dengan Festival 1.000 Bedug," kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Kamis, 16 Juli 2015.

Festival bedug tersebut akan dihelat di jalan protokol dalam kota, di antaranya di sepanjang ruas Jalan Martadinata. Adapun para pesertanya merupakan perwakilan dari 192 desa dan kelurahan yang ada di Purwakarta. Mereka akan menampilkan seni memukul alat perkusi bedug dan lantunan takbir sepanjang malam yang dinilai oleh tim juri khusus.

Baca juga:
Budi Waseso Dinilai Sudutkan Syafii, Muhammadiyah Dihina?
Ribut Polisi Vs KY, Buya Syafii: Negara Gali Kubur Sendiri! 

"Yang nilainya tertinggi akan mendapatkan hadiah dari kami," ujar Dedi. Namun ia masih merahasiakan bentuk hadiah yang akan diberikan kepada para jawara Festival 1.000 Bedug tersebut. "Pokoknya ada dan pasti menarik."

Dedi meyakinkan bahwa perhelatan Festival 1.000 Bedug tersebut akan bisa meredam hasrat warga buat melakukan takbir keliling yang dinilainya terlalu banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya.

Seorang warga Purwakarta, Asep, mengapresiasi perhelatan Festival 1.000 Bedug malam takbiran tersebut. "Nontonnya akan lebih asyik ketimbang takbir keliling," ia berkomentar. Apalagi lokasi pergelarannya berada di jantung kota.

Wibisono, panitia Festival 1.000 Bedug, menyebut agar tertib dan enak dipandang mata, pihaknya telah mengatur tempat untuk setiap posisi bedug dan rombongan diberi jarak satu sampai dua meter. "Pelaksanaan festival perkusi tradisional Islam ini akan mulai digelar selepas Isya hingga dinihari," Wibisono menjelaskan.

NANANG SUTISNA